29. Dia pergi
Pagi berikutnya menyambut Herra kembali. Namun, semangatnya sudah tidak ada. Bagaimana tidak, sudah seminggu lebih dia ditahan oleh Rizhan di apartemennya sendiri. Borgol di tangannya itu begitu kuat. Bahkan, Herra sudah menggunakan segala macam cara. Tetap saja tak bisa membuka borgol itu. Membuat kebebasannya kali ini benar-benar terkekang oleh pria itu. Sungguh, adakah yang bisa menolongnya untuk terlepas dari jeratan iblis ini. Kenapa ia harus mengalami ini semua? Apa salahnya?
Kesehariannya selalu diatur oleh Rizhan. Mau makan diatur sampai ketika ia mau mandi pun Rizhan akan membantunya. Saat dia melarang Rizhan, Rizhan dengan segera menunjukkan wajah yang penuh amarah. Ia juga mengatakan sudah melihat semuanya. Semua bagian tubuh Herra ketika wanita itu ingin berontak saat Rizhan ingin membuka pakaiannya. Jadi untuk apa ditutupi lagi. Begitu kata darinya yang membuat Herra langsung naik pitam seketika.