Chereads / Traveling Ke Abad 13 / Chapter 26 - Ratu Kembali

Chapter 26 - Ratu Kembali

Tania telah kembali ke tubuh ratu di abad 13, di pagi hari tabib kerajaan datang memeriksa kondisi tubuh Ratu. Namun kali ini sang ratu yang sebelumnya nampak berubah, kini sudah kembali menjadi ratu yang energic.

"Hei, pak tabib, jadi bagaimana kondisi ku? Aku pikir aku baik - baik saja", ucap Tania.

"Benar, ratu sudah sehat sekarang, selamat beraktivitas kembali yang mulia ratu", kata Tabib kerajaan.

Tania nampak senang sepertinya ia telah melepaskan kerinduannya setelah beberapa hari ia kembali ke abad 21. Ia pun segera bergegas mengajak Ratri untuk memeriksa persiapan resepsi pernikahan Pangeran Mahisa.

"Ratri, ayo cepat kita harus memeriksa progres persiapan pesta pernikahan Mahisa", kata Tania.

Namun Ratri memberitahu bahwa pesta pernikahan Pangeran Mahisa telah ditunda sementara waktu atas perintah Raja.

"Apa? Kenapa ditunda? Pasti Sinta akan sedih mendengarnya", ucap Tania.

"Semua itu demi kesehatan anda yang mulia, yang mulia raja ingin anda pulih, sehingga dia memerintahkan penundaan untuk pernikahan Pangeran Mahisa", jelas Ratri.

"Baiklah, ayo kita temui Karso untuk memeriksa jadwal raja, aku akan berbicara dengan nya mengenai hal ini"

"Ya, yang mulia ratu"

Tania dan Ratri segera pergi menemui Karso, namun Karso mengatakan bahwa hari ini raja memiliki jadwal yang padat, bahkan raja sudah pergi keluar istana sejak pagi hari.

"Apa? Bisa - bisa nya dia pergi disaat istrinya sakit", kata Tania.

"Ampun yang mulia ratu, yang mulia raja juga sangat menghawatirkan kesehatan ratu, raja mengatakan pada saya, ia pergi untuk mencari obat untuk ratu", jelas Karso.

Namun Tania nampak kesal, ia malah berpikir yang tidak - tidak karena raja keluar dari istana disaat ratu sedang sakit.

"Aku baru saja pingsan sebentar, dan dia sudah keluar istana untuk mencari selir", ucap Tania.

Ratri dan Karso sangat terkejut dengan pernyataan sang ratu, mereka langsung berlutut di hadapan ratu.

"Ampun yang mulia, yang mulia raja tidak melakukan itu", kata Ratri.

"Benar yang mulia ratu, yang mulia raja hanya mencemaskan anda, yang mulia raja sangat menyayangi anda", sambung Karso.

Namun Tania yang ada di tubuh ratu itu memang menjadi sangat sensitif ketika hamil, entah itu bawaan bayi atau memang karena Tania takut kehilangan raja. Akhirnya, Tania pun pergi ke kamarnya. Ia benar - benar merajuk pada raja. Ia hanya berdiam diri di kamar tidurnya dan tidak keluar hingga malam tiba.

****

Di luar istana, Raja Anusapati dan Bagaskara telah menemui seorang dukun. Raja dan Bagaskara duduk dihadapan sang dukun, Raja mempertanyakan mengenai perubahan sifat ratunya. Sejenak dukun itu membaca mantra sambil memejamkan matanya.

"Jiwa istri anda telah tertukar pada saat dia terjatuh dan tertimpa pohon", kata sang dukun.

"Apa??"

Raja sangat terkejut, tetapi ia sudah menduganya, karena tidak mungkin ada seseorang yang memiliki dua karakter yang berlawanan. Raja bertanya kembali kepada dukun itu, jiwa siapa yang sebenarnya telah memasuki tubuh istrinya.

"Lalu, jiwa siapa yang masuk ke tubuh ratu ku?" tanya raja pada dukun.

"Dia adalah seseorang dari dimensi yang berbeda. Dia tidak berasal dari waktu yang sama", jawab sang dukun.

Raja pun bertanya bagaimana caranya untuk bisa menukar kembali jiwa ratu. Dukun itu menjawab:

"Jiwa gadis itu dalam kendali ratu, mereka akan kembali bertukar jika ratu yang asli menginginkannya", jelas sang dukun.

Dukun itu menjelaskan bahwa ratu telah mempelajari ilmu sihir terlarang selama beberapa tahun. Hal itu dikarenakan ratu ingin melepaskan diri dari raja.

"Ternyata dia sebenci itu padaku, pantas saja selama ini dia selalu acuh tak acuh, berbeda dengan seorang gadis yang merasuki tubuh ratu", kata Raja.

Setelah raja mendapatkan semua jawaban atas pertanyaan yang selama ini ada dipikirannya, raja pun segera kembali ke istana bersama Bagaskara. Raut wajah raja jelas terlihat bahwa raja begitu sedih ketika ia mengetahui jika ratu selama ini begitu ingin melepaskan diri darinya. Padahal raja juga telah jatuh cinta pada ratu yang asli.

Raja dan Bagaskara kembali ke istana dengan menaiki kuda. Raja berada mengendarai kudanya dan ia berada didepan Bagaskara. Bagaskara berada di belakang Raja karena ia harus melindungi Raja.

Di perjalanan menuju istana, raja terus saja teringat tentang jiwa yang merasuki tubuh ratu, yaitu Tania. Selama ini raja menjalani hari - hari yang bahagia. Raja juga mengingat bahwa ratu yang bercinta dengannya adalah Ratu yang jiwanya telah tertukar.

"Aku tidak tahu, siapa yang sebenarnya aku cintai, apakah ratu ku yang asli, atau kah jiwa lain yang merasuki tubuh ratu ku", ucap raja di dalam hatinya.

Sementara itu di istana Tania merasa kesepian. Ia duduk di depan pintu istana ratu sambil memegangi setangkai bunga mawar. Ia melepaskan kelopak bunganya satu persatu, seperti seseorang yang hatinya sedang gundah gulana. Rupanya dia merindukan raja, hanya saja dengan sifat gengsinya, ia tidak mau menemui raja duluan.

"Haduh perasaan menyedihkan apa ini? Apakah ini bawaan si dede bayi?"

Tania bertanya - tanya di dalam hati, apakah dia atau bayi yang sedang ia kandung yang merindukan Raja. Namun Tania terdiam sejenak dan berpikir. Tania menyadari bahwa tubuh yang saat ini bersamanya adalah tubuh ratu. Itu bukan tubuh aslinya.

"Jika begitu, apa anak yang ku kandung ini akan menjadi anak ku, atau dia anak ratu yang asli", kata Tania di dalam hatinya.

Tania sedikit terlihat bersedih karena ia harus mengakui bahwa tubuh itu bukan lah miliknya.

"Jika begini aku jadi serba salah, mau balik ke abad 21, tubuhku asli ku sedang sekarat, tapi disini juga membosankan"

Melihat ratu yang sedang murung, Ratri pun segera menghampiri ratu.

"Yang mulia, apa anda ingin jalan - jalan?", tanya Ratri.

Tania menoleh ke arah Ratri, lalu dia memeluk Ratri dengan erat.

"Hwaaaa,, aku rindu Anusapati", teriak ratu sambil menangis.

"Aduh, mengapa kau memanggil raja seperti itu, nanti bisa gawat jika ada yang dengar"

"Dasar Anusapati menyebalkan!", teriak Tania.

Tetapi kali ini Tania benar - benar sudah tidak tahan lagi. Ia benar - benar merindukan Raja Anusapati. Akhirnya Tania pun mengajak Ratri untuk pergi ke istana raja untuk menunggu raja hingga ia kembali ke istana.

Kini Tania sudah berada di kamar tidur raja, tetapi raja belum juga kembali ke istana meskipun hari semakin larut. Tania sudah mulai mengantuk, ia pun tertidur di tempat tidur raja, sementara Ratri tetap terjaga di dalam kamar raja untuk menemani ratu.

Setelah lewat tengah malam, raja pun tiba di istana. Karso segera memberitahu raja jika ratu sedang menunggu raja di kamar tidur raja. Raja pun bertanya - tanya di dalam hati, apakah ratu yang menunggunya ratu yang asli, atau kah jiwa lain telah kembali ke tubuh ratu.