Senin pagi di Jakarta, Indonesia.
Seorang gadis telah siap untuk pergi ke sekolah. Gadis itu bernama Tania. Dia berusia 18 tahun dan dia sangat energik. Dia memiliki rambut pendek yang membuatnya terlihat seperti laki-laki. Dia juga lebih kuat dari gadis lain. Di dalam perjalanannya menuju ke sekolah, seorang anak laki-laki memanggil namanya "Taniaa, tunggu..." teriak anak laki - laki itu. Dia adalah Ivan, anak laki-laki yang telah jatuh cinta pada Tania. Namun sayangnya Tania tidak menyukainya karena dia adalah anak laki - laki yang lemah.
"Ah, kamu lagi?", Tania bertanya padanya.
"Kenapa kamu begitu dingin Tania, aku kan fans mu", jawab Ivan.
"Apa? Fans? Aku bukan aktris. Tolong berhenti berbicara! Kepala ku akan meledak jika mendengar suaramu lagi". Kemudian Tania meninggalkan Ivan. Ia berjalan dengan sangat cepat.
Ivan merasa terluka dan dia berkata, "Mengapa dia tidak menyukai aku? Apakah aku terlalu jelek?".
Waktu ke waktu telah berlalu. Sampai akhirnya kelas mereka hari ini telah selesai. Tania sedang merapikan mejanya dan memasukkan bukunya ke dalam tas. Ivan mendatanginya, dia bertanya pada Tania bagaimana caranya agar membuat Tania bisa melihat hatinya. Tania mengatakan bahwa dia akan melihat hati Ivan jika Ivan bisa berlari 100 meter melawannya dan menang. Ivan setuju dengan tawaran Tania. Kemudian mereka berjabat tangan.
Tania dan Ivan sudah siap untuk berlari. Kemudian mereka memulai kompetisi. Tania berlari lebih cepat dari Ivan sampai Ivan tidak bisa melihatnya dari depan. Ivan jatuh, dan dia pingsan. Tapi Tania tidak peduli dengan Ivan. Tania berhenti lalu dia melihat ke belakang.
"Di mana dia? Ah.. anak lemah.. Bye!" kata Tania.
Lalu Tania menelpon sahabatnya "Stefy"
"Halo Stef, apakah kamu di rumah?" tanya Tania
"Ya, aku di rumah. Apa yang baru saja kamu lakukan? Kamu terdengar seperti sedang lelah" tanya Stefy.
"Aku berlari melawan Ivan hahaha, omong-omong, kamu sendirian kah di rumah?".
"Ya aku sendiri, ayo ke sini", kata Stefy.
Tania pergi ke rumah Stefy. Sesampainya disana, Stefy memberinya segelas minuman dingin. Tania mengucapkan terima kasih pada Stefy. Stefy adalah sahabatnya di sekolah SMA.
"Mau mie goreng?" tanya Stefy.
"Ahh.. kau sangat mengenalku.." kata Tania.
"Hahaha, baiklah ratuku, duduk saja dan tunggu, aku akan memasak untukmu", kata Stefy.
"Yaaa.. terima kasih dayang stef,, hahaha" canda Tania pada Stefy.
Tania melihat ke rak buku, ada sebuah buku sejarah dari Kerajaan Singhasari yang ada di Pulau Jawa pada abad ke-13. Dia membaca buku itu dan dia berpikir bahwa buku sejarah itu membosankan. Kemudian dia mulai merasa mengantuk. Stefy datang dan membawa sepiring mie.
"Mie Anda datang Yang Mulia", kata Stefy.
"Hahaha hentikan, leluconmu tidak lucu", kata Tania.
"Tapi jika kamu seorang ratu, aku akan sangat senang menjadi kepala dayang di istanamu", kata Stefy sambil tertawa.
"Hahahaha.. ok lah, dayang stef", jawab Tania.
****
Malam telah tiba Tania membuka jendela kamarnya untuk melihat langit. Dia melihat bintang-bintang yang begitu indah. Kemudian dia berdoa di dalam hatinya, "Saya ingin punya pacar. Dia harus kuat seperti raja dan juga tampan". Setelah itu, Dia menutup jendela dan pergi tidur. Tetapi dia tidak tahu bahwa saat dia berdoa, ada bintang jatuh di langit, yang memungkinkan keinginannya akan terkabul.
Ke esokan harinya, terdengar suara seperti ayam berkokok, itu pertanda jika pagi telah tiba. Kemudian Tania mendengar suara seorang pria di kamar tidurnya.
"Selamat pagi ratuku", sapa pria itu.
Tania kaget, dia menyentuh rambutnya dan sudah berubah menjadi rambut panjang. Dia melihat tempat tidurnya, itu juga telah berubah, tempat tidur ini bukan tempat tidurnya. Kemudian Tania melompat dari tempat tidur.
"Wow, kamu lebih kuat dari sebelumnya. Dayang mu mengatakan bahwa kamu sedang sakit, aku tidak percaya kamu pulih dengan begitu cepat", kata pria itu.
"Ivan? kamu bercanda?" tanya Tania.
"Ivan? siapa Ivan, apakah dia menyakitimu?" tanya pria itu.
Tetapi Tania hanya diam karena dia masih shock. Kemudian pria itu meminta pengawal kerajaan untuk memeriksa kamarnya dan menemukan Ivan. Pria yang berbicara dengan Tania adalah seorang raja. Tetapi kenapa wajah sang raja mirip dengan wajah Ivan.
"Yang Mulia, tidak ada pria di kamar ratu", kata pengawal kerajaan.
"Apakah kamu sudah memeriksanya kembali?", tanya raja.
"Ya, yang mulia" jawab pengawal kerajaan.
"Oke, kalau begitu kamu bisa keluar". Perintah raja.
"Ya, yang Mulia".
Para pengawal kerajaan sudah keluar. Tetapi raja masih bingung, lalu dia bertanya pada Tania siapa Ivan.
"Ivan adalah kamu", kata Tania.
"Aku? kenapa aku Ivan, apa maksudmu?", tanya raja.
"Kamu siapa?" tanya Tania.
"Saya..? Saya adalah suamimu, raja Singhasari", jawab raja.
"Singhasari? tahun berapa sekarang?" tanya Tania.
"Tahun ini? 1230" jawab raja.
"Whatttt? apakah aku sedang mengalami perjalanan waktu? Apakah aku bepergian ke kehidupan lampau? aaaaaaaaaaaaaaa".
Karena hari terakhir Tania membaca buku tentang sejarah Singhasari di rumah Stefy, dia tahu bahwa tahun 1230 adalah tahun Raja Anusapati. Kemudian dia menyadari bahwa raja yang memiliki wajah yang sama dengan Ivan adalah Raja Anusapati. Dia adalah raja kedua Singhasari.
Tania mendorong raja keluar dari kamarnya. Raja bingung tentang dia. Dia meminta pelayannya untuk memanggil dokter kerajaan untuk memeriksa ratu. Setelah raja keluar dari ruangan itu, Tania berencana untuk melarikan diri. Dia ingin punya pacar yang kuat seperti raja tapi mengapa raja nya adalah Ivan. Ivan adalah anak yang lemah.
Tania membuka jendela kamarnya, lalu dia melompat keluar dari Kamar. Dan itu mengejutkan ketika dia jatuh ke pelukan seseorang. Dia jatuh kepelukan pria tampan.
"Kamu siapa?" tanya Tania.
"Kenapa kakak iparku selalu cantik", kata pria itu.
"Ipar?".
Kemudian Tania tahu bahwa dia adalah Pangeran Toh Jaya. Dia adalah saudara tiri Raja Anusapati. Mantan raja yaitu Ken Angrok, dan Pangeran Toh Jaya adalah putra Ken Angrok dengan selir kerajaannya (Ken Umang). Dan Anusapati adalah putra Ken Angrok dengan permaisurinya, Ratu Ken Dedes.
"Lepaskan aku", kata Tania.
"Ya, ratu".
Kemudian Pangeran Toh Jaya memanggil seorang dayang istana yang melayani ratu.
"Ratri, kemari. Tolong bawa Yang Mulia ke kamarnya". Perintah pangeran.
"Ya, Yang Mulia", jawab wanita itu.
"Stef? kamu di sini juga?", tanya Tania.
"Yang Mulia, mengapa Anda pergi ke luar hanya mengenakan pakaian ini. Saya akan dibunuh oleh raja jika dia mengetahuinya", kata Ratri.
Pangeran Toh Jaya Meninggalkannya dengan senyuman. Dia tampak seperti dia sangat mencintai ratu. Tapi Tania masih tidak percaya bahwa Stefy menjadi dayang istananya di abad ke-13.