Chereads / Buat Aku Hamil / Chapter 22 - Bab 21

Chapter 22 - Bab 21

"Maaf , aku tak bisa." Sesal Daniel dengan raut wajah tak nyaman.

"Apa Bianca mengancammu?" tanya Dewi dengan tatapan curiga menatap Daniel dengan menyipitkan matanya.

"Ya, aku terikat perjanjian kerja dengan nya," jawab Daniel lemah membenarkan perkataan dewi. Seperti yang sudah dewi duga, bianca pasti membuat kontrak perjanjian yang mengikat dan sah secara hukum. dewi tau betul siapa bianca. jadi, dia pasti sudah menebak langkah-langkah yang dilakukan oleh wanita itu.

"Aku bisa membantumu membayar ganti rugi pembatalan kontrak kerja itu." Ucap dewi lagi. Dia mau Daniel berhenti dari pekerjaan gila yang ditawarkan bianca. Dia tak ingin sahabat nya itu terluka. Dan tau mau wanita itu mengambil tindakan gila seperti ini untuk membuat nya hamil.

"Tidak, bukan itu. Jika aku membatalkan kontrak kerja itu , aku akan masuk penjara." Potong Daniel cepat dan menjelaskan hukuman pembatalan kontrak kerja itu. Jika uang yang menjadi hukuman pinalti kontrak, Daniel pasti segera setuju dengan permintaan dewi untuk berhenti bekerja dengan bianca. Tapi masalah nya, pinalti nya adalah penjara. Dan Daniel tak mau dipenjara yang membuat catatan kehidupan nya ternoda. Dia akan kesulitan di masa depan dengan catatan kriminal itu. Jadi, Daniel menolak dengan tegas penawaran dewi

"Apa penjara?" Sontak Dewi terkejut bukan main. Dia duduk lebih maju berharap dia tak salah dengan dan merasa pembicaraan mereka kini semakin serius. Daniel hanya mengangguk pasrah menjawab nya.

"Astaga bagaimana bisa Bianca melakukan hal selicik itu." Decakkan kecil dan gelengan tak percaya Dewi mengakhiri kalimat nya.

"Tidak, ini semua memang kesalahan ku. Aku merusak mobil mewah nya. Karena aku tak bisa membayar ganti rugi, dan tak ingin masuk penjara, maka aku bersedia bekerja untuk nya." Balas Daniel lagi.

"Oh, jadi seperti itu awal nya kau bisa terlibat dan bekerja untuk Bianca," jawab Dewi yang kini menyandarkan punggung nya di sandaran kursi, merasa frustasi dengan semua tindakan Bianca dan tak bisa menghentikan kontrak kerja Daniel.

"Dewi, aku yakin kau tau segala hal tentang Bianca. Apakah kau tau alasan mengapa Bianca melakukan hal gila seperti ini?" tanya Daniel ragu-ragu, dia khawatir Dewi akan marah atau memelototi nya tapi dia sangat penasaran dengan sosok Bianca dan semua alasan Bianca melakukan hal gila ini. Dewi hanya menatap Daniel lama. Mengamati wajah Daniel, postur tubuh nya, setiap gerak-gerik nya dan sikap nya. Seakan mengamati pria itu layak atau tidak untuk mendengar rahasia tentang kehidupan Bianca.

"Dewi?" Panggil Daniel menyadarkan Dewi agar segera menjawab pertanyaan nya. Setelah mengamati dan merasa Daniel adalah pria yang baik, dewi membuat keputusan. Dia akan memberikan Daniel kesempatan untuk membantu nya mengubah bianca. Mungkin pria ini bisa membuat bianca jauh lebih baik dan melelehkan hati beku nya.

"Aku akan menjawab semua pertanyaanmu dengan dua syarat," ucap Dewi mantap. Dia menatap Daniel penuh harap.

"Apa?" tanya Daniel cepat dan bersemangat. Dia sangat penasaran dan rela memenuhi dua syarat apapun yang diajukan oleh dewi demi memuaskan rasa penasaraannya akan bianca.

"Berjanjilah padaku bahwa kau tak akan pernah menyakiti dan mengecewakan Bianca?" tanya Dewi dengan nada ragu. Dia tak yakin Daniel mau berjanji pada nya tak akan menyakiti Bianca. Tapi hanya Daniel satu-satu nya harapan Dewi.

"Ya, aku berjanji tak akan menyakiti dan mengecewakan nya." Setelah beberapa saat terdiam Daniel pun menjawab dengan mantap. Seakan dia mencatat hal itu terlebih dahulu di otak nya lalu berjanji pada Dewi.

"Dan berjanjilah kau tak akan pernah meninggalkan nya?" Kali ini Dewi sungguh menunjukkan mata penuh harap. Dia sangat berharap Daniel tak akan pernah meninggalkan Bianca.

Daniel terdiam dia seakan bingung harus menjawab apa. Namun sisi hati nya sangat ingin mengetahui semua rahasia Bianca. Jika di suruh untuk tak mengecewakan dan menyakiti Bianca dia bisa melakukan itu tapi jika di suruh tak akan pernah meninggalkan nya , Daniel tak yakin dia bisa melakukan nya.

"Aku tak yakin bisa berjanji tak akan meninggalkan nya. Maksudku, Bianca dia seseorang yang sangat ..." Daniel kesulitan menyelesaikan kalimatnya. dia memandang dewi dengan ekspresi berat.

Melihat keraguan di mata Daniel membuat Dewi tak habis akal, dia langsung memotong perkataan Daniel.

"Daniel, kumohon berjanjilah. hanya kau harapanku satu-satu nya." Mohon Dewi sungguh-sungguh.

"Maksudmu?" Kening Daniel mengerut tak mengerti dengan ucapan dewi.