Semua yang menjadikan dirinya berusaha semaksimal mungkin untuk makan siang itu malah menjadikan dirinya cukup mengantuk, ia tiba saja teringat akan keberadaan usaha lainnya masih belum mendapatkan titik temu. Tito yang juga memikirkan orang yang dikontak papa Dandi dengan nama merah itu membuatnya seakan lebih diperas lagi maupun juga mengenai botol darah yang ditemuinya itu.
Tito pun mencoba menanyakan keberadaan masa lalu dengan perlahan-lahan kepada mama Widya mengenai pembunuhan waktu itu, bersamaan dengan penjelasan akan dimulai malah Putri dan juga Masya dan Rasya sudah pulang dari sekolah. Rencana penjelasan itu pun gagal dan membuatnya sama sekali tak bisa membahas akhirnya menutup mulut lagi.
