Beberapa kali bebauan yang merangsang menjadikan Rindu kini telah terbangun dari pingsan , sadarnya Rindu memberikan sebuah penjelasan ada orang yang hendak membawanya dengan parang membuatnya tiba saja pingsan itu membuat Tito bergegas mencari keberadaan di mana orang tersebut telah mengganggu maupun menjadikan rasa resah.
Rindu yang diberikan sebuah ketenangan pelan-pelan menjadikan rangkaian doa telah membawa mereka menuju ibadah malam, semua juga menjadikan segala sesuatunya makan malam berdua saja itu tiba saja perempuan itu mual sekali karena merasa tak begitu cocok dengan makanan yang sejatinya dirinya sendiri yang telah membuatnya.
"Aku merasa mual banget dengan makanan ini, padahal aku sangat begitu ingin makan tapi kenapa sulit banget untuk makan?"
"Sabar, beb. Biarkan aku yang buatkan makanan buat kamu, dan semua makanan ini nanti aku akan makan. Sekarang kamu tunggu sebentar ya, gak lama kok bikinnya."
"Buatkan telur ceplok aja gak papa, semoga saja mau."