Randu sama sekali tidak bisa menolak semuanya dan menjadikan dirinya enggan mengikuti arahan mama Widya, acara syukuran yang sudah didepan mata membuatnya ketar ketir.
Laki-laki yang memiliki ketakutan akan penghancuran ajian terpaksa mengambil jalan pintas menjadi pilihannya, dia yang sudah mengambil ajian awalnya tertancap pada rahim istrinya kini kembali padanya.
Laki-laki memiliki jurus seribu cara itu juga lebih memilih menyibukkan diri dan melewatkan acara tersebut hingga acara selesai, Randu terus menerus mendapatkan banjit uang membuatnya sama sekali tidak ingin di sana.
Sekitar pukul delapan malam setelah acara selesai dirinya mendapatkan sebuah ucapan selamat dari tetangganya, entah kecipratan apa membuat dirinya justru tersenyum-senyum sendiri.
"Ini syukuran emang kandungan berapa waktu sih?"
"Istrimu itu satu bulan, dan Rindu lebih dari satu minggu dari istrimu."
"Perasaan Rindu belum sampai menikah segitu tapi kok...."