Ancaman yang telah diberikan ajian untuk Randu dan keluarganya terus menerus tiada henti, ia pun cukup kewalahan karena belum memenuhi keinginan itu.
Randu pun menggunakan uang perusahaan Mirna hanya untuk mempercepat pencarian gadis lahir pada Jumat Kliwon, memang segala cara harus segera dilaksanakan sebelum ancaman semakin melebar dan berat.
"Ma, aku mau berangkat kerja dulu."
"Kerja apa? Perasaan mama gak pernah lihat kamu pakai baju rapi."
"Sudahlah, ma. Randu itu sudah gedhe dan seharusnya aku bekerja memberikan nafkah untuk istri dan anakku."
"Mas, ini kopinya sudah jadi."
"Gak sempat, aku mau langsung berangkat saja. Kalau nanti siang aku gak pulang mau makan di tempat kerja saja."
Dengan menggunakan mobil pribadinya itu dia bergegas meninggalkan rumah dan segera menuju ke kantor, Randu sangat berambisi agar bisa menguras harta orang-orang dan menjadikan hanya dirinya satu-satunya terkaya.