Rindu yang pagi ini sudah terasa lebih enakan berusaha membantu pencarian suaminya maupun Sonya, ia cukup terlihat letih dan lesu pikirannya selalu berusaha untuk tetap tenang dan tidak grusa grusu. Kakek Kawit itu pun membantu proses tersebut bersama dengan lainnya, sebuah suara teriakan di tepi tebing tidak jauh dari mereka berdiri itu diminta malah menjauhi bukan mendekati.
Awalnya Rindu sangat menyakini jika itu adalah suara berasal dari suaminya namun ia diminta menggunakan batin bukan ego, tetapi tiba saja disaat hendak kembali ia menginjak bercak darah. Tersimpannya usaha untuk tidak memperlihatkan kekuatan batinnya membuat Tito itu percaya akan hal yang sangat menjadikan dirinya terlena untuk tidak melihat kemampuan temannya itu.
"(Duh Gusti... luar biasa pancen ciptaanMu sing ora bisa dikalahke sapa wae, nak Rindu iki pancen luar biasa dadi muridMu izino duh Gusti ketemu bocah sing dikarepne sing iya dimaksud garwane.)"