Tak jauh dari keramaian semua serba membutuhkan perjuangan dalam mencari kebutuhan makanan maupun lainnya, Tito cukup geram karena keberadaan tersebut menjadikannya semakin terbatas untuk memberikan yang terbaik untuk Rindu dan sementara kepulihan belum dirasa cukup dalam berjalan maupun duduk sendirinya. Ia pun memberikan sebuah cerita masa lalunya terhadap kakek Kawit tetapi hal itu sudah terlihat jelas sebelum cerita itu selesai.
Rindu terus menerus menanyakan kabar maupun keberadaan suaminya meski dirinya sendiri yang terluka, ia meminta tolong kepada kakek Kawit maupun temannya itu untuk segera menemukannya. Firasat demi firasat seakan memberikan kejelasan dan memaksa tubuhnya sendiri untuk bisa segera puluh lalu melanjutkan pencarian yang harus dilaksanakan segera.