Undangan kehadiran memang tinggal tiga hari lagi Rindu merasa jika dirinya harus berbenah sedini mungkin untuk menghindari keterlambatan, tapi kali ini ia bersama Tito berencana akan menggunakan pesawat.
Entah mengapa malah justru Tito selalu saja dikaitkan atas kepergian jauh Rindu, sementara kali ini Randu tidak jadi pergi sesuai yang dikatakan mama Widya maupun ke Rindu sendiri.
Randu pun cemburu ketika sopir pribadi itu selalu membantu istrinya, ia pun langsung menunjukkan beberapa tingkah.
"Rin, kenapa sih kamu keluar terus? Di rumah aja gitu."
"Lagian di rumah juga gak ada yang mau diurus, mas. Mending juga kerja."
"Emang mau ke mana sih?"
"Hadirin undangan rapat di luar kota, ya mewakili mama Widya."
"Ya udah aku ikut, jangan tinggalin aku."
"Iya, buru deh."
Dengan membawa beberapa perlengkapan baju tiba saja memeluk Rindu, Tito yang tak sanggup melihat itu mencoba melakukan hal lain selain berada apa yang di depan matanya.