Untuk beberapa saat, Putri Azaela hanya bisa menatap seorang pria menyebalkan yang saat ini sedang memenuhi benak dan pikirannya. Bukan bertindak sebagai seorang pengaagum, yang setiap saat selalu melukiskan dan memikirkan seseorang di dalam benak dan pikirannya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, Putri Azaela sedang memberikan berbagai kutukan dan berbagai umpatan pada seorang pria yang bernama Erick tersebut.
Akan tetapi, tanpa di duga terlebih dahulu orang itu kini justru sudah berada tepat di belakangnya. Diam seribu bahasa … hanya itu yang Putri Azaela lakukan sekarang, mengingat pria menyebalkan itu, adalah seorang bosa tau pimpinan dari tempatnya bekerja saat ini.
"Kenapa Anda berada di sini? Apa Anda memerlukan sesuatu, untuk aku kerjakan?" tanya Putri Azaela, untuk menutupi rasa kaget yang muncul, karena sudah tertangkap basah memberikan sebuah umpatan atau kata-kata buruk lainnya oleh orang yang bersangkutan itu sendiri.