"Jessie, cepatlah! Tuan Erick sudah menunggu semua karyawan untuk berkumpul di ruangannya," ucap Trisa yang terlihat terburu-buru, karena tidak ingin mendapat masalah di hari pertama keberadaan Erick sebagai bos mereka.
"Apa? Erick? Apa pria itu benar-benar ada di sini?" tanya Putri Azaela yang juga terlihat sedikit gugup.
"Apa wajahku terlihat sedang bercanda?" Trisa balik bertanya, dengan mata yang sedikit melebar.
Tanpa menunggu Putri Azaela melontarkan rentetan pertanyaan berikutnya, tangan Trisa terlebih dahulu meraih tangan Putri Azaela. Lalu dengan cepat menarik tubuh itu, untuk segera mengikuti langkah kakinya, untuk segera masuk ke tempat perkumpulan.
'Kenapa aku harus selalu bertemu dengan pria yang bernama Erick tersebut? Semua ini semakin merepotkan saja,' lirih Putri Azaela di dalam hati.