Perlahan tapi pasti Niza mengangkat wajah,yang tadinya hanya tertuduk kea rah antai, di hempaskan dengan kasar oleh Raja Darell. Melihat dengan sorot mata yang tajam kearah sang Raja, yang kini telah mengambil tempat duduk pada tempat tidur yang akan mereka gunakan untuk berbagi kehangatan pada malam hari ini.
Raut wajah pria itu tidak seperti biasanya. Senyum licik seakan-akan tidak pernah pudar dari sudut bibir Raja Darell, tanpa melepaskan pandangan dari Niza sedikit pun juga. Entah apa yang ada di dalam pikirannya sekarang, sehingga menajdi sangat berbeda dari biasanya. Bahkan tidak segan untuk berlaku kasar dengan wanita yang akan menjadi calon selirnya tersebut.
"Kenapa?" tanya Niza tertahan, dengan kedua geraham yang terkatup dengan kasar. Menunjukkan jika dirinya merasa sangat kesal saat ini. "Kenapa Yang Mulia melakukan ini kepadaku?" Wanita itu melanjutkan pertanyaan, untuk memenuhi rasa heran dan kesal yang dia miliki saat ini.