"Maafkan aku, Jessie. Seharusnya aku lebih dewasa saat itu." Celine menundukan kepalanya untuk beberapa saat.
Rasanya tidak memiliki wajah lagi untuk bertemu dengan Jessie saat ii dan sampai kapan pun juga. Namun, dalam permaslahan mereka berdua tetap Celine yang salah. Karena telah menduga, bahkan menuduh Jessie memiliki perasaan terhadap Daniel. Menuduh wanita itu merebut Daniel dari Dirinya, padahal yang sebenarnya terjadi justru sebaliknya.
"Tidak apa-apa, Celine. Jadikan ini sebagai pelajaran bagi kita berdua. Lain waktu, akan lebih baik kita saling terbuka satu sama lain walau hal itu sangat berat." Menggenggam erat tangan sahabatnya itu.
"Terima kasih banyak karena sudah mau memaaafkan aku. Sebenarnya aku sangat malu untuk bertemu denganmu, tapi … tapi aku pikir sampai kapan aku terus-menerus merasa bersalah denganmu. Aku ingin memperbaiki hubungan kita berdua. Bukankkah kita sahabat?" tanya Celine dengan penuh harap.