Suara dering ponse terdengar berisik dan mengganggu, membuat Daniel terpaksa harus membuka kedua mata yang sangat berat. Kedua tangan pri itu segera mencengkeram kepala, yang terasa sangat sakit karena banyaknya minuman alcohol yang sudah melewati tenggerokannya tadi malam.
Pria itu mengelilingkan bola mata untuk beberapa saat, mengelilingi berada di tempat seperti apa dirinya saat ini. Sebuah kamar yag cukup luas dan mewah, bernuansa putih yang di hiasi oleh ornament bargaya klasik dan feminim.
"Dimana aku? Kenapa aku bisa disini?" tanya Daniel kepada dirinya sendiri.
Ia sama sekalitidak mengingat apa yang terjadi tadi malam, yang dia ingat hanya minum dan … ah dia betul-betu tidak dapat mengingatnya dengan baik. Sedetik kemudian, Daniel baru saja menyadari jika dia tidak memakai sehelai benang pun, hanya menggunakan selimut tebal yang ada di atas tempat tidur itu untuk menutupi tubuhnya.