"Aku ingin bertemu dengan Tuan Putri Azaela," ucap Jenderal Atremus, dengan suara yang terdengar serak.
Prajurit yang sedang berjaga di depan gerbang utama pun saling berpandangan satu sama lain. Mereka sudah tahu jika yang ada di depan mereka saat ini adalah Jenderal dan beberapa anak buah dari Kerajaan Adanrille, yakni Kerajaan tempat Putri Azaela berada.
Akan tetepi, tampaknya penjaga itu merasa sangat enggan untuk membuka pintu gerbang untuk rombongan itu. Karena mereka memang di perintahkan untuk tidak memperbolehkan siapa pun untuk menemui Tuan Putri Azaela, walaupun utusan itu berasal dari keluarganya sendiri.
"Maafkan aku, Jenderal Atremus. Tapi kami tidak bisa membukakan jalan, karena Tuan Putri Azaela tidak ingin di temui siapa pun juga," ucap salah satu prajurit itu dengan nada tinggi berbicara pada Sang Jenderal.
"Benarkah? Kenapa begitu?" tanya Jenderal Atremus dengan nada suara datar, karena masih berusaha bertahan pada kesabaran yang dia miliki.
