Terdengar suara bel yang di bunyikan dengan penuh siksaan. Karena terdengar di tekan dengan kasar tanpa henti, mengakibatkan suara berisik yang cukup memekakkan telinga penghuni apartemen mewah, yang di miliki oleh Erick. Pria yang sedang membunyikan bel itu dengan sangat kasar tidak lain adalah Daniel. Entah apa yang membawa pria itu, dengan penuh kemarahan untuk menyambangi kediaman Erick saat ini.
"Erick!" tegas Daniel, dengan nada yang cukup tertahan.
Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam apartemen itu. Semua tampak sepi, yang membuat Daniel mengambil benda pipih miliknya, yang kini berada di saku bajunya. Daniel menghubungi ponsel milik Erick, hingga beberapa kali. Akan tetapi, tetap saja tidak ada jawaban yang di berikan oleh pria bernama Erick tersebut. Hal itu membuat Daniel kehilangan kesabaran, sekaligus sedikit merasa khawatir dengan keadaan Erick saat ini.