"Aku ingin Bahagia dengan seorang gadis yang sangat aku cintai. Ap aitu salah?" gumam Erick perlahan.
Pria itu dengan berbicara dengan dirinya sendiri. Lebih tepatnya pada bayangan dirinya yang terpantul pada sebuah cermin yang cukup besar di hadapannya. Banyangan diri pada bend aitu, perlahan-lahan mulai mengabus karena tertutup dengan uap air hangat yang masih memenuhi ruang kamar mandi yang baru saja di gunakan oleh Erick.
Tangan Erick mulai menyibak rambutnya yang terlihat menjuntai dan menghalangi penglihatan. Namun, rambut hitam yang dia miliki itu tampaknya tidak memiliki akar yang begitu kokoh, sehingga dengan mudahnya terlepas pada sela-sela jemari Erick yang cukup besar.