"Apa kamu yakin tidak ingin mengantar kepergian ayahmu?" tanya Putri Azaela kepada Erick.
Jarum jam pada jam tangan yang di pakai Putri Azaela sudah menunjukkan pukul 11.30, yang berarti Erick hanya mempunyai waktu tiga puluh menit, untuk mencapai bandara, karena waktu penerbangan sang ayah tepat pukul dua belas siang ini.
Erick hanya diam tanpa memberikan sebuah jawaban, atau tanggapan sedikit pun juga. Pria itu masih terlihat membolak-balikkan halaman buku yang pada dasarnya sama sekali tidak terbaca olehnya. Pria itu hanya memilih untuk diam, karena merasa enggan untuk berkomenatar tentang ayah kandungnya sendiri.
"Aku tidak ingin kau selalu membahas dia," lirih Erick dengan suara yang sedikit serak. "Kenapa kita tidak membahas tentang kita?" senyumnya kembali mengembang ketika mengatakan tentang kita kepada Putri Azaela.
