"Pergilah." Daniel melemparkan dua buah amplop berwarna putih, di atas tempat tidur Celine. "Dan jangan pernah perlihatkan wajahmu lagi di hadapanku," lirihnya lagi, seraya mengambil langkah untuk segera pergi dari kamar milik Celine tersebut.
Namun belum sempat Daniel keluar, Celine dengan cepat mengambil dua amplop, yang ternyata berisi dua tiket pesawat dengan penerbangan ke Belanda. Gadis itu dengan penuh amarah menyobek tiket yang sudah di sediakan oleh Daniel tersebut.
Suara sobekan yang terus menerus dengan kasar itu, menarik perhatian Daniel untuk memutarkan tubuhnya, untuk kembali mengarah pada gadis bernama Celine tersebut. Melihat dengan tatapan yang dingin, apa yang telah di lakukan oleh Celine. Mengira jika gadis itu, sama sekali tidak berniat pergi, seperti apa yang telah dia perintahkan.
"Apa kamu ingin melakukan pemberontakan lagi?" tanya Daniel mencari tahu apa yang di inginkan oleh gadis itu kali ini.