Dokter telah selesai memeriksa Azura dan menjadi takjub. Tubuh Azura begitu sehat seperti tak pernah mengalami kecelakaan apapun.
Azura yang tadinya berbaring kini terduduk karena dokter sudah memeriksanya. Dia juga penasaran dengan hasil pemeriksaan dokter mengenai dirinya.
"Jadi apakah ada masalah, Dokter?" tanya Azura.
"Ini... ini adalah hal yang sulit dipercaya! Beberapa detik yang lalu anda hampir masuk ke dalam keadaan koma dan tiba-tiba saja anda sudah sadar dan tubuh anda sudah fit kembali tanpa ada luka dalam! Ini sungguh keajaiban!" jawab dokter yang sangat terkesan.
Azura tidak mengira jika Madesh bahkan juga sudah menyembuhkan lukanya. Azura semakin berhutang budi pada Madesh karena telah memberikan banyak pertolongan padanya.
'Ku kira dia akan seperti di dalam mimpi namun ternyata dia jauh lebih baik! Madesh, terima kasih,' ucap Azura dalam hati yang begitu senang dan lega.
Karena Azura sudah sadar dan tak perlu penanganan bahkan Azura sudah diizinkan untuk pulang. Jadi Azura langsung turun dan keluar dari ruang UGD.
Awalnya Azura senang karena ia masih bisa bertemu dan berkumpul dengan mama papanya. Saat Azura membuka pintu ruangan UGD ia langsung tersenyum karena ternyata mama dan papanya menunggu dirinya di luar.
Tetapi ada satu orang yang mengganggunya. Seseorang yang membuatnya mengalami kecelakaan ini. Siapa lagi kalau bukan Arthur.
***
Madesh yang meninggalkan Azura menuju ke tempat yang tak jauh dari kediamannya di akhirat. Ia menuju ke tempat itu untuk berkonsultasi kepadanya. Dia juga adalah teman Madesh di akhirat.
"Aku harus memastikannya sendiri supaya tidak salah langkah!" gumam Madesh.
Akhirnya Madesh tiba di kediaman temannya itu. Kediaman yang begitu indah dengan beralaskan awan putih dan banyak bunga-bunga dan ukiran berbentuk hati yang menandakan tugasnya.
Yup, dia adalah Herosh sang dewa cinta. Tugasnya adalah memasangkan dua insan untuk memiliki perasaan yang dinamakan cinta. Bisa saja mengalami hal yang mudah ataupun susah.
Madesh pun langsung masuk ke wilayah itu melewati sebuah gerbang yang berlapiskan emas dan menjulang tinggi. Ia menuju ke ruangan tempat Herosh berada.
Setibanya di ruangan Herosh, Madesh melihat Herosh yang nampak begitu sibuk menggarap sebuah catatan seperti laporan. Namun Madesh tak menghiraukannya dan tetap akan meminta pendapat Herosh.
Madesh berjalan menghampiri Herosh dan setibanya di hadapan Herosh, Madesh langsung to the point mengenai apa yang hendak ia tanyakan.
"Herosh, aku butuh sedikit bantuan darimu," ujar Madesh.
"Katakan saja karena aku harus menuntaskan pekerjaanku hari ini. Tetapi bantuan apa yang kau butuhkan?" balas Herosh bertanya sambil terus mengerjakan pekerjaannya.
"Aku ingin bertanya padamu mengenai apa itu cinta," jawab Madesh.
Herosh yang mendengar perkataan Madesh langsung menghentikan aktivitas yang ia lakukan. Ia langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Madesh dengan ekspresi yang terkejut dan bingung.
"Cinta? Kenapa kau tiba-tiba ingin bertanya mengenai hal itu?" tanya Herosh yang begitu terkejut.
Madesh juga bingung kenapa dirinya juga hendak mempertanyakan mengenai hal ini karena sebelumnya Madesh tidak pernah mau diberi jodoh oleh Herosh. Tetapi sekarang sepertinya Madesh justru malah memiliki perasaan terhadap manusia.
"Entahlah tetapi rasanya begitu aneh. Aku tak pernah merasakan hal seperti ini pada wanita manapun. Namun saat dengan wanita ini aku merasakan sebuah perasaan yang hebat seperti tersengat listrik. Bahkan saat aku menciumnya perasaanku semakin kuat dan ingin menjadi dekat dengannya. Dan saat melihatnya bersedih aku merasa tidak tega. Rasanya ingin menghapus kesedihan itu dan membuat dirinya bahagia sampai pada akhirnya aku memberikan hal yang bisa membuatku terancam," ujar Madesh panjang dan lebar menjelaskan apa yang ia rasakan dan lalui.
Mendengar penjelasan Madesh itu Herosh memejamkan matanya dan mulai melihat ke dalam diri Madesh untuk merasakan apakah itu adalah perasaan cinta ataukah hanya obsesi. Dan memang rupanya itu adalah perasaan cinta.
"Jadi ternyata kau memang jatuh cinta padanya. Ini dan ini adalah pertama kalinya kau jatuh cinta pada seseorang. Cinta pandang pertama dan cinta sejati. Ternyata kau begitu beruntung bisa mendapatkan keduanya sekaligus," jawab Herosh yang mengutarakan hasil pengelihatannya.
Madesh tidak mengerti dengan maksud Herosh mengenai keberuntungan dari apa yang dia katakan.
"Langsung saja ke intinya jangan berbicara berbelit-belit!" suruh Madesh.
"Kau ini memang tidak sabaran! Jadi ada juga saat di mana aku memberikan ujian kepada kedua pasangan sebelum mereka benar-benar bersatu. Ada yang aku buat jalan cintanya mudah dan ribet. Dan kau... aku bahkan tidak pernah men-setting kisah cintamu karena kau pernah menolaknya namun sekarang kau malah mendapatkan perasaan cinta yang luar biasa!" jawab Herosh memberikan penjelasan.
"Jadi maksudmu aku benar-benar tengah jatuh cinta pada wanita itu?" tanya Madesh lagi memastikannya.
"Benar!" jawab Herosh dengan yakin.
Madesh tidak pernah mengira jika ia akan ditaklukkan oleh seorang manusia yang Dewi saja tak dapat menaklukkan dirinya. Dan karena ia merasa jika perasaannya semakin menggebu-gebu Madesh berencana untuk membuat Azura menetap di sisinya.
'Kalau begitu hutangmu akan aku tagih, Azura! Tak masalah jika aku dihukum oleh raja neraka asalkan aku bisa terus bersama denganmu selamanya!' batin Madesh lalu tersenyum.
Herosh tentunya penasaran dengan wanita mana yang berhasil menaklukkan dirinya. Jadi tentu saja Herosh tidak segan untuk bertanya.
"Madesh, Dewi mana yang dapat menaklukkan kau yang seperti batu es ini? Apakah dia Dewi Aphrobeauty si Dewi kecantikan dan kasih sayang?" tanya Herosh sekalian mencoba menebaknya.
"Tidak, bukan dia." Madesh menggelengkan kepalanya.
"Lalu siapa? Apakah Dewi perang? atau Dewi lautan? Cepat katakan padaku!" desak Herosh yang sangat penasaran.
"Kau tidak boleh mengetahuinya karena kau pasti akan merusak hubunganku nantinya. Aku tidak mau hubunganku diatur dan ditentukan olehmu dalam kertas takdirmu itu," tolak Madesh yang juga memberikan alasan.
"Hei, kau kan tahu kalau aku tidak bisa mengatur jalan hubungan dewa dan Dewi? Tugasku hanya untuk mengatur jalannya kisah cinta manusia bukan para Dewa dan Dewi! Cepat katakan padaku aku janji aku akan merahasiakannya!" Herosh langsung mengangkat tangan kanannya sebagai sebuah janji.
Madesh sebenarnya ragu karena ini juga menyangkut dirinya yang telah melanggar perintah. Jadi Madesh harus benar-benar memastikan jika Herosh sungguh bisa menyimpan rahasia ini.
"Apa aku bisa memegang kata-katamu?" tanya Madesh.
"Ya! Jika aku mengadu pada raja neraka atau raja surga aku akan kehilangan jati diriku sebagai dewa dan nyawaku akan kau cabut di tempat penyiksaan yang mengerikan!" jawab Herosh dengan penuh ketulusan.
Mendengar janji yang diucapkan oleh Herosh dan hukuman yang akan ia terima jika melanggar janjinya Madesh pun percaya jika Herosh akan menjaga rahasia ini rapat-rapat. Akhirnya Madesh memberitahu Herosh siapa wanita itu.
"Dia adalah manusia," jawab Madesh.
"Apa?!"
TBC...