Setelah memikirkannya matang-matang. Juga untuk masa depannya sendiri. Kirana memutuskan untuk bercerai saja.
Ia tak ingin menaruh harapan lagi pada ucapan Raka yang seolah mengatakan bahwa, ia membutuhkan waktu untuk memantapkan hatinya padanya.
Kirana tidak ingin bertaruh untuk sesuatu hal yang tidak pasti seperti perasaan. Bagaimana jika Raka bertemu dengan perempuan yang ia tunggu?
Lantas, apakah ia akan menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka?
Meskipun ia adalah istri sah Raka. Tapi sayangnya, bukan pemilik hatinya. Tak ada gunanya, jika Kirana hanya memiliki raganya, tapi tidak jiwa dan hatinya. Hanya percuma dan sia-sia belaka.
"Kamu yakin? Beneran? Seriusan?" tanya Ayu dengan wajah serius sekaligus gelisah juga cemas.
Pasalnya, Ayu tahu seperti apa perasaan Kirana pada Raka saat ini. Ya, perempuan itu telah jatuh cinta pada suaminya sendiri.
Bukan hal yang salah sebenarnya. Namun, entah mengapa itu adalah sebuah kesalahan besar menurut Kirana sendiri.