Setelah drama air mata bersama Mama, Kakak dan juga princes kesayangannya. Akhirnya, Raka bisa pulang ke Surabaya dengan perasaan tenang. Sebab berhasil membujuk ketiga perempuan yang ia sayangi itu.
Adi dan Ratna menjemputnya di bandara dengan perasaan bahagia. Karena akhirnya, pewaris perusahaannya telah kembali dan bersedia melanjutkan tugas dari mendiang papanya, Raihan.
"Selamat datang kembali, cucu kakek yang paling dingin," sambut Adi dengan tawa renyahnya.
Raka hanya memutar bola matanya malas, membalas pelukan pria yang ia kagumi setelah sang papa tentunya.
"Ish, papa. Ini, 'kan, cucu nenek yang paling ganteng. Sini peluk nenek dulu, aduh, kamu sudah setinggi ini, yah?" sapa Ratna seraya memeluk Raka dan menangkup kedua sisi wajahnya dengan mata berkaca-kaca.
"Semakin dewasa, kamu semakin mirip dengan papamu, nak," ujarnya sembari tersenyum tipis, tapi dengan linangan air matanya.
