Seolah tahu ini adalah puncak dari ambang batasnya. Alexa telah memutuskan untuk menyerah atas Rico dan rumah tangga mereka.
Walaupun ia baru saja melahirkan. Tapi tetap saja, tekadnya untuk berpisah dari Rico sudah bulat. Tak lagi peduli pada bayi merah yang baru saja ia lahirkan. Bayi yang ia anggap akan menjadi senjata ampuh untuk mengikat laki-laki tersebut bersamanya. Nyatanya gagal.
Tidak sedikit pun, Rico peduli padanya dan juga bayi mereka. Walaupun tidak secara langsung kebenciannya terhadap bayinya. Namun tetap saja, sikap laki-laki tersebut tidak pernah baik terhadapnya. Seolah ia adalah musuh yang harus ia jauhi dan benci sampai mati.
Alexa tidak ingin lagi menghabiskan semua waktunya untuk laki-laki yang memang sejak dulu tak bisa menerimanya. Walaupun ia pernah amnesia saat kecelakaan. Tetap saja kebencian Rico Seolah sudah mendarah daging dalam hatinya. Hingga ia tak bisa memberikan celah itu kepada Alexa.