Hari ini adalah hari minggu, pagi-pagi Yasmin datang ke rumah Cessillya, Yasmin dan Cessillya tinggal terpisah karena Yasmin bersama ibunya sedangkan Cessillya memilih untuk tinggal sendiri.
"Masuk Yas, gak di kunci."
Yasmin membuka pintu kamar Cessillya dan menariknya untuk cepat bangun.
"Mau kemana sih ?"
"Ayo jalan-jalan, kita baru loh disini belum tahu tempat-tempatnya."
"Males ah, kamu aja sendiri, nanti aku nyusul kalau mau."
"Ah Sisi gak seru, nanti aku kesasar gimana Sisi ?"
"Gak akan Yasmin, kamu online aja cari tujuannya biar langsung diantar kesana nanti pulang juga gitu jadi aman kan."
Yasmin mengerucutkan bibirnya kesal, merasa percuma banyak bicara dengan orang yang masih ngantuk.
Yasmin memutuskan untuk pergi sendiri sesuai dengan petunjuk Cessillya, Yasmin memesak taxi online untuk mengantarnya ke tempat yang diinginkan.
Setelah cukup menunggu, taxi pun datang dan Yasmin langsung memasukinya.
"Jalan pak, jangan ngebut ya aku takut."
Sopir hanya mengangguk menjawab ucapan Yasmin, sepanjang perjalanan Yasmin memperhatikan setiap apa yang dilewatinya.
Yasmin merasa kesal karena harus pergi sendiri jadinya gak ada yang bisa diajak ngobrol selama perjalanan.
"Silahkan, sudah sampai."
"Cepat banget Pak ?"
"Jaraknya memang dekat, lihat saja diaplikasinya."
"Baiklah, terimakasih."
Setelah membayar tagihan, Yasmin keluar dan memasuki Mall.
Yasmin ingin sekali membeli beberapa pakaian untuknya ke Kampus.
"Ah males banget keliling carinya, dimana lagi tempatnya, mana laper lagi"
Yasmin meneliti setiap sudut, berharap ada petunjuk yang bisa membantunya.
"Dimana dimana tempat bajunya dimana dan kemana kemana aku carinya kemana."
Yasmin bernyanyi dengan lirik dan nada asal, sekarang Yasmin tahu yang harus diutamakan adalah mencari makan, untuk cari baju bisa belakangan.
Yasmin menaiki beberapa eskalator agar bisa sampai ke tempat makan, Yasmin tersenyum saat tujuannya telah sampai.
Yasmin melangkah pasti untuk memesan minuman terlebih dahulu.
"Mba, coffelatte 1 ya."
Kalimat yang sama persis seperti kalimat Yasmin terdengar bersamaan disana, Yasmin mengernyit dan melirik sumber suara.
Betapa terkejutnya Yasmin saat tahu siapa sosok dihadapannya, Kevin salah satu kawanan Leon berada tepat dihadapannya.
"Lo disini ?"
Yasmin membulatkan kedua bola matanya mendengar pertanyaan Kevin, tanpa basa basi Yasmin membatalkan pesannanya dan bergegas pergi meninggalkan Kevin.
"Maaf mba gak jadi."
"Loh mba, ini udah jadi."
"Enggak, gak usah."
Teriak Yasmin sambil terus melangkahkan kakinya, Kevin tersenyum dan menggeleng melihat kepergian Yasmin.
"Gak apa-apa mba, biar saya yang bayar."
"Ini mas silahkan."
Setelah membayar 2 minuman ditangannya, Kevin lantas menyusul arah pergi Yasmin.
Kevin yakin, Yasmin akan bisa dikerjarnya.
Yasmin memasuki toko pakaian dan asyik memilih untuk dibelinya, Yasmin butuh banyak baju baru untuk ganti saat ke Kampus agar tidak membosankan.
"Cantik-cantik bajunya tapi kayanya gak cocok sama aku."
Yasmin merasa tidak cocok dengan pakaian-pakaian sexi seperti yang menurutnya cantik.
Yasmin lebih memilih pakaian biasa yang memang tertutup dan pasti cocok untuk dirinya.
"Sayang banget Sisi gak ikut, ini kebanyakan model kesukaan dia."
Yasmin melangkah untuk membayar apa yang menjadi pilihannya, setelah selesai dengan pakaian Yasmin kembali merasakan lapar diperutnya.
Untuk sesaat Yasmin terdiam, takut-takut Kevin masih ada disana.
Tapi sesaat kemudian Yasmin melanjutkan langkahnya untuk kembali ke tempat makan.
"Ini minuman pesanan lo tadi."
Suara itu berhasil menghentikan langkah Yasmin, Yasmin memejamkan matanya sesaat sampai akhirnya Yasmin berbalik dan melihat Kevin.
Yasmin panik sendiri, tanpa menjawab apa pun Yasmin langsung melangkah untuk pergi tapi sayang tubuhnya tak sengaja menabrak orang yang berjalan berlawanan dengannya.
Itu menyebabkan Yasmin limbung dan hampir terjatuh jika saja Kevin tidak menariknya, Kevin spontan menarik tangan Yasmin sampai berbalik dan memeluknya.
Keduanya sama-sama terkejut, Yasmin yang menutup matanya perlahan membukanya untuk melihat orang yang membantunya.
Yasmin terdiam saat sadar Kevin tengah menatapnya, perasaannya semakin panik takut jika Kevin akan memarahinya saat itu.
"Bisa kalau gak ceroboh ?"
Pertanyaan Kevin sontak membuat Yasmin menjauhkan dirinya dari Kevin, Yasmin gelagapan akibat perasaan paniknya sendiri.
"Lo kenapa sih ?"
Kevin menarik tangan Yasmin untuk membuatnya diam.
"Maaf .... aku minta maaf .... sumpah aku gak sengaja .... aku gak berniat untuk kurang ajar atau bertingkah atau pun berulah atau apa pun itu, aku cuma mau pergi."
Kevin mengernyit mendengar cerocosan Yasmin yang gak jelas arah ucapanya.
"Lo kenapa, gue tanya."
"Aku mau pulang, tolong lepas."
"Ya udah lo tenang, gue cuma mau kasih minuman ini, tadi lo gak tanggung jawab sama pesanan lo sendiri."
Yasmin mengambil minumannya dan langsung memberikan uang untuk membayarnya, lagi-lagi Kevin menahan tangannya membuat Yasmin semakin tak karuan.
"Gue bilang tenang."
Yasmin terdiam menunduk dan membiarkan Kevin tetap menggenggam pergelangan tangannya meski pun rasa takut menghimpit Yasmin.
"Lo lihat gue."
Yasmin menggeleng, sampai 4 kali Kevin mengucapkan kalimat yang sama akhirnya Yasmin memberanikan diri untuk menatap Kevin.
"Lihat gue, lo fikir gue apa, singa, harimau, srigala yang siap terkam lo saat ini juga."
Yasmin mengernyit, kalimat Kevin membuat Yasmin merasa lucu tapi Yasmin harus menahan tawanya karena takut jika saja Kevin benar-benar marah.
"Aku mau pulang."
"Ya udah pulang."
Kevin menarik Yasmin pergi untuk keluar dari Mall, sepanjang perjalanan Yasmin terus berusaha melepaskan diri dari Kevin tapi tak bisa tenaga Kevin tak mampu dilawannya.
Sampai diluar Mall, Kevin melepaskan tangan Yasmin begitu saja.
"Lo tuh ya, lo buat semua orang merhatiin gue gara-gara sikap lo tadi."
"Apanya ?"
"Apanya apanya, mereka pasti mikir gue mau apa-apain lo tadi."
"Aku fikir juga gitu, kamu kan terkenal jahat di Kampus, pantas saja kalau orang menilai mu seperti itu."
"Maksud lo apa ?"
"Enggak .... enggak .... ga ada maksud apa-apa .... maaf aku salah ngomong .... aku permisi."
Untuk kesekian kali Kevin menahan langkah Yasmin, tak peduli dengan kepanikan Yasmin.
"Lo pulang kemana .... dan sama siapa ?"
"Ke rumah Sisi, sendiri saja."
"Ya udah biar gue antar, gue bawa mobil di parkiran belakang."
"Hah .... enggak .... gak usah .... enggak, aku bisa sendiri, terimakasih."
Yasmin menarik paksa tangannya dari Kevin dan langsung berlari meninggalkan Kevin.
Kevin mengernyit melihat barang yang terjatuh dari tas Yasmin.
"Yasmin .... Yas .... Yasmin barang lo Yas."
Yasmin tak peduli dan terus menjauh, Kevin pun membawa barang tersebut dan ternyata dompet Yasmin.
Kevin kembali melirik Yasmin dan tersenyum mengingat tingkahnya sejak tadi.
"Apa harus seperti itu .... segitu menyeramkannya gue Yas."
Kevin kembali menggeleng dan berlalu dari tempatnya untuk menuju parkiran, dompet yang dipegangnya pun turut dibawa Kevin.
Di Kampus mungkin Kevin akan mengembalikannya lagi kepada Yasmin jika memang memungkinkan.