Yasmin berusaha sekali agar Cessillya tidak lagi kesal padanya, Yasmin terus saja mengajak Cessillya bercerita tentang berbagai hal meski pun Cessillya hanya merespon sedikit saja.
"Sisi, nanti sore jalan-jalan yuk."
"Kemana Yas, aku males kemana-mana."
"Kemana aja kita cobain makanan dan jajanan di kota ini."
"Lihat nanti aja Yas."
"Ok."
Yasmin tersenyum, Cessillya pasti mau diajak jalan soalnya akhir-akhir ini Cessillya sudah pusing dengan kesibukannya sendiri.
"Heh lo berdua."
Suara Leon menghentikan langkah keduanya, Yasmin melirik Cessillya saat tahu siapa pemilik suara itu.
"Aku males Yas."
"Ya udah jalan lagi."
Keduanya kembali melangkah dan kembali berhenti saat suara itu terdengar lagi.
"Berhenti atau lo berdua dapat masalah."
"Mau apa lagi coba, udah gak berulah masih aja berisik."
"Sabar Si, tenang, mungkin memang ada keperluan yang penting."
"Keperluan penting apa, gak ada yang penting urusan sama orang kaya gitu."
"Orang kaya gimana maksud lo ?"
Leon menghampiri keduanya dan berdiri dihadapan mereka.
"Apa, kenapa diam ?"
Cessillya mendelik tak peduli dengan keberadaan Leon juga pertanyaannya, Yasmin melihat respon Cessillya, Yasmin khawatir mereka akan ribut lagi dipagi hari seperti sekarang.
"Lo semalam godain Kevin ?"
Leon menatap Yasmin dengan kesal, Yasmin mengernyit mendengar pertanyaan Leon.
Begitu juga Cessillya, Cessillya menatap Leon entah dengan ekspresi apa.
"Kenapa diam, ayo jawab, lo bawa kemana Kevin semalam ?"
"Apaan sih Yas ?"
Cessillya berbalik melirik Yasmin, Yasmin menggeleng dan mengangkat kedua bahunya.
"Blaga gak tahu lagi lo, gue lihat semalam lo ada di mobil Kevin waktu Kevin antar pesanan spaghetti gue."
Yasmin dan Cessillya mengernyit bersamaan, Cessillya gak tahu tentang itu, tentang pesanan Leon dan tentang Yasmin di mobil Kevin.
"Apa ini Yas ?"
"Lo juga jangan pura-pura gak tahu gitu, kalian sekongkol kan buat deketin sahabat gue ?"
Cessillya mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan Leon, kali ini Cessillya merasa orang dihadapannya memang sengaja cari masalah padanya.
"Apa, gak bisa jawab kan."
"Jaga ya mulutnya, kamu fikir apa .... harus banget kita sekongkol buat itu, gak penting tahu gak."
Leon tersenyum acuh, bagi Leon kalimat Cessillya adalah pembodohan.
"Gak penting, kalau gak penting lalu kenapa cewek sebelah lo bisa hinggap dimobil Kevin semalam."
"Diam ya, sekali lagi ngomong asal aku tampar kamu."
"Sisi, udahlah."
"Udah diam ahh, berisik."
"Berani lo tampar gue, gak kapok dengan balasan waktu itu ?"
"Kapok, apanya harus dibikin kapok .... menghadapi pengecut seperti kamu dan geng kamu itu bukan kapok, tapi males jatohnya buang-buang waktu."
"Kurang ajar lo."
Cessillya menapar Leon begitu saja saat Leon menunjuk pada dirinya, Leon dan Yasmin kaget dengan perlakuan Cessillya.
"Sudah tahu, gimana rasanya, jangan pernah remehin aku lagi, kamu gak kenal aku jadi jangan so berkuasa didepan aku."
"Sisi, udah."
"Satu lagi, kamu mau tahu kenapa Yasmin bisa sama Kevin .... karena Kevin tahu cara menghargai wanita, makanya Yasmin bisa tenang bersama Kevin, gak seperti kamu .... kasar .... makanya yang bisa cocok sama kamu itu cuma Geovani karna kalian cocok sama-sama kasar."
Cessillya menarik pergi Yasmin dan meninggalkan Leon yang terdiam dengan setumpuk kemarahan, Cessillya benar-benar beda baru kali ini ada perempuan yang berani menamparnya seperti itu bahkan Geovani pun tak berani melakukan hal itu.
Langkah keduanya kembali terhenti saat Kevin mencegahnya dari depan, Cessillya sangat muak dengan semuanya dan memang benar mereka memang beraninya keroyokan.
"Apa lagi, mau aku tampar juga kamu ?"
Kevin mengernyit menatap Cessillya, sesaat kemudian menatap Yasmin, mencerna kalimat Cessillya apa mungkin jika Yasmin ditampar Cessillya gara-gara dirinya semalam.
"Ahh, buang-buang waktu."
Cessillya menabrak Kevin dan melangkah memasuki kelas.
"Udahlah Kevin gak usah belain teman kamu, dia memang salah."
"Dia siapa Yas ?"
Yasmin menggeleng dan menyusul Cessillya memasuki kelas.
Kevin diam kebingungan, tak mengerti dengan apa yang maksud Yasmin dan Cessillya.
"Tenang Sisi, belum juga belajar tapi kamu udah kaya gini, nanti gak fokus."
"Apanya yang bikin gak fokus .... kejadian tadi .... bodo amat."
Yasmin terdiam, fikirannya melayang pada pertanyaan Leon tentang dirinya dan Kevin
di mobil.
Kenapa Yasmin gak sadar kalau Leon melihatnya disitu.
Kelas dimulai, semua mengikutinya dengan tenang tapi tidak dengan Leon.
Leon selalu teringat perkataan Cessillya saat pertengkarannya tadi dan juga atas perlakuannya.
Leon sesekali melirik Cessillya yang tampak fokus dengan materi hari itu, ada secarik rasa penasaran dalam hati Leon tentang Cessillya.
Perempuan yang terlihat lemah ternyata memiliki keberanian diluar dugaannya.
Pada lirikan kesekian ternyata Cessillya juga melirik kearahnya, pandangan mereka bertemu.
Dengan sadar, Leon tersenyum padanya dan hal itu membuat Cessillya mendelik kesal padanya.
Leon mengangguk dan siap dengan rencana barunya yang hinggap difikirannya begitu saja
beberapa detik lalu.
"Leon, ayo ke katin."
Ajak Geovani setelah jam selesai, Leon menggeleng dan memilih untuk diam dikelas 1 hari ini.
Geovani pun meninggalkan Leon sendiri, setelah Geovani pergi, Leon bangkit menghampiri Cessillya.
Leon memberi perintah agar Yasmin pergi meninggalkan mereka berdua, meski sempat menolak akhirnya Yasmin mengalah dan pergi meninggalkan keduanya.
"Maaf."
Leon tiba-tiba mengulurkan tangannya pada Cessillya, Cessillya kaget dan sesaat menatap Leon.
"Maaf."
"Apaan sih."
Cessillya mendelik tak peduli tapi Leon menjabat paksa tangan Cessillya.
"Gue minta maaf, mungkin memang gue keterlaluan sama lo."
"Gak penting."
Cessillya menarik kembali tangannya dari Leon, Leon duduk dibangku depan Cessillya.
"Apaan sih, keluar sana ngapain disini ?"
"Mau minta maaf kan."
"Kesambet setan mana, orang sombong kaya kamu mau minta maaf."
"Ya udah maafin aja."
"Enak aja, ini pasti jebakan kan, balas aja sekarang gak usah so manis, mau apa .... mau nampar balik atau apa ?"
"Minta maaf."
"Bodo amat."
Cessillya berlalu meninggalkan Leon, tak ada yang harus Cessillya tanggapi disana.
Cessillya yakin semua itu hanyalah jebakan dan pada akhirnya dirinya juga yang akan jadi korban.
Leon tersenyum dan menggeleng, kenapa bisa-bisanya Cessillya mengabaikan dirinya setelah seumur hidup baru kali ini Leon mau merendahkan diri dengan meminta maaf lebih dulu kepada orang lain apa lagi pada seorang Cessillya.
"Sisi, kamu gak apa-apa ?"
"Enggak, aku baik-baik aja, ayo ke kantin."
Mereka berjalan beriringan, Yasmin terus saja bertanya tentang apa yang dilakukan Leon tadi dan itu membuat Cessillya menjadi kesal dengan Yasmin.
"Diam, atau aku juga tinggalin kamu sendirian sekarang."
"Iya maaf, aku kan cuma khawatir"
"Ya memang gak ada apa-apa, lalu aku harus cerita apa sama kamu."
"Ya itu .... gak usah cerita saja, terserah."
Yasmin jadi ikut kesal sekarang karena kekesalan Cessillya padanya.