Banin dengan masih terengah mengangkat interkom dari Cori.
"Iya, Cori. Tunggu sebentar aku akan segera datang."
Banin tersengal dan terus memajukan mundurkan tubuhnya membuat Sea mendesah berkali-kali. Hingga pada akhirnya pintu ruang kerja Banin diketuk pelan.
"Akh, sialan!"geram Banin dalam hati. Belum sempat sampai klimaks sudah ada aja yang mengganggu. Begitu pikirnya. Seketika Sea memakai pakaiannya kembali. Dia seperti orang linglung. Kenapa mau melakukannya dengan Banin padahal dia karyawan baru. Kenapa mau berhubungan badan dengan bosnya? Sea tak habis pikir. Ada yang membuatnya kecewa ketika Banin memasukinya kenapa tak ada bercak merah di miliknya. Padahal dia belum sama sekali melakukan sebelumnya dengan orang lain.