Chereads / AARAM & SANDRA / Chapter 17 - Bab 17 (Nonton Bioskop)

Chapter 17 - Bab 17 (Nonton Bioskop)

Sabtu siang sesuai permintaan Sandra untuk berbelanja mingguan Aaram mengajak Sandra ke Transmart. Mereka sedang berjalan-jalan sebelum membeli kebutuhan isi kulkas.

"San,masih ada waktu bagaimana kalau kita nonton bioskop dulu?" tanya Aaram mengajak Sandra

Sandra berpikir sejenak "mmm,ayo kita nonton bioskop dulu. Sudah lama juga aku tidak ke bioskop semenjak Dira pindah ke kota B." Jawab Sandra dan membuat Aaram menyunggingkan senyumannya.

Mereka segera menuju lantai paling atas dimana disana terdapat gedung bioskop. Sesampainya di bioskop, Aaram dan Sandra harus melakukan scan QR code atau secure access pass dengan telepon seluler di pintu masuk. Pemindaian QR code dilakukan untuk memudahkan pengunjung mengakses laman registrasi check in atau masuk ke bioskop.

Dengan adanya scan barcode itu, jumlah pengunjung di dalam bioskop bisa diketahui, sehingga kapasitas di bioskop bisa dikendalikan. Ketika mengisi barcode, Aaram dan Sandra diminta untuk mengisi biodata dan jumlah orang yang datang bersamanya.

Setelah Aaram dan Sandra melakukan scan barcode, suhu tubuh mereka diperiksa. Lalu, ia membeli tiket dan memilih tempat duduk. Mereka merasa aman lantaran kursi di dalam studio sudah diberi tanda jaga jarak. Terutama Sandra,ia senang karena tidak duduk terlalu dekat dengan Aaram. Pengelola mengatur penonton agar tidak duduk berdekatan.

Sandra mengaku kondisi bioskop tak seperti yang ia bayangkan. Meski sudah lama tak beroperasi, bioskop tetap terlihat bersih dan wangi. Mungkin bukan hanya Sandra dan Aaram saja yang berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga dia bisa kembali menonton film di bioskop dengan normal. Sudah pasti semua masyarakat di Indonesia dan diseluruh dunia pasti mengharapkan hal itu.

Setelah beberapa jam dan menit akhirnya film yang mereka tonton pun sudah selesai. Sandra dan Aaram melanjutkan tujuan mereka yaitu berbelanja untuk kebutuhan dapurnya selama satu minggu kedepan. Sandra dan Aaram sudah masuk ke dalam supermarket yang ada di dalam gedung Transmart Studio.

"Ar,tolong kamu bawa troli belanjaannya." Pinta Sandra kepada Aaram dan di jawab anggukan oleh Aaram.

"Kita mau kemana dulu?" Tanya Aaram

"Mmm,kita ke bagian daging dulu saja ya,habis itu ke tempat bumbu dan sayuran. Setelahnya terserah kita mau mengambil apa yang kita butuhkan masing-masing."

Aaram hanya mengangguk, dengan setia Aaram mengekor di belakang Sandra. Sedang asik berkeliling dari stan satu ke stan lainnya tiba-tiba ponsel Sandra berdering.

"Halo" ucap Sandra tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Assalamualaikum,San." Jawab si penelpon

"Oh,Dira. Waalaikumsalam,maaf tadi aku tidak melihat siapa yang menelponku."

"Astagfirullah,kamu ini ya kebiasaan sekali,San. Kamu sedang dimana kok kaya lagi rame-rame gitu?"

"Mmm,aku sedang belanja bersama Aaram. Ada apa kamu menelponku,Ra?"

"Cieee,malam mingguan nih ceritanya? Hahahaha…"

"Cih,apaan sih kamu tuh,ini kebetulan aja dia ngajak aku untuk belanja bulanan."

Aaram yang sedari tadi mengekor hanya bisa diam dan merungut kesal terhadap istrinya itu. Karena dari tadi dia hanya dicuekin sama istrinya saja. Dengan sangat kesal akhirnya ia memberanikan dirinya untuk mendekat ke sebelah Sandra.

"Sayang" ucap Aaram di telinga Sandra yang sedang menelpon

Sandra langsung menoleh dan ia terkejut dan hampir teriak karena Aaram sudah berada di sampingnya dengan posisi mengunci tubuh Sandra. Sandra membulatkan matanya,seketika tubuhnya mendadak menjadi kaku. Tatapan mata mereka bertemu dan saling mengunci kembali. Sandra hampir saja terhipnotis dengan tatapan yang diberikan oleh Aaram.

"A-apa? Kenapa kamu mendekat seperti itu?" Tanya Sandra gugup

Dira yang masih terhubung dengan panggilan di telepon itu pun merasa heran dengan sahabatnya itu.

"Halo,San kamu kenapa?" Tanya Dira

Berkali-kali Dira memanggil Sandra tapi tidak ada jawaban dari sahabatnya itu akhirnya dengan terpaksa Dira berteriak memanggil nama sahabatnya itu.

"SANDRAAAA…." Teriak Dira sambungan telepon itu

Karena terkejut dengan teriakan Dira,Sandra dengan gerakan sangat cepat menjatuhkan ponselnya. Untung saja Aaram dengan cepatnya menangkap ponsel itu jadi tidak terjadi benturan pada ponsel Sandra. Tapi,tangan Sandra tidak sengaja pula memegang tangan Aaram tatapan mata mereka bertemu.

"Lagi-lagi jantungku seperti ini" ucap Sandra dalam hatinya

Sedangkan Aaram merasakan aliran sengatan listrik ketika Sandra menyentuh tangannya.

"Ehem" Sandra berdehem memecahkan kecanggungan diantara mereka.

"Untung saja ponsel kamu tidak terbentur" Aaram menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan masih berusaha menetralkan dirinya dari rasa aneh yang menjalar ke tubuhnya.

"Terima kasih"

Aaram tidak menjawab,ia hanya menganggukkan kepalanya dan ia menjadi salah tingkah dengan kejadian tadi.

"A-a-aku ke bagian snack dulu ya. Ada beberapa cemilan yang ingin aku beli." Ucap Aaram dengan rasa gugup.

"Iya" jawab Sandra singkat

Aaram segera pergi ke lorong bagian snack,ia juga mengambilkan coklat untuk Sandra. Sandra segera mengecek ponselnya dan ternyata Dira sudah mengakhiri panggilannya,tapi ia melihat ada notifikasi pesan dari Dira. Lalu Sandra memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas selempangnya. Aaram mengambil coklat cukup banyak,karena ia tahu kalau istrinya itu suka sekali coklat. Berbagai macam merk coklat diambil Aaram. Sandra yang sudah selesai dengan belanjaannya kini menghampiri Aaram. Betapa terkejutnya Sandra melihat Aaram dengan berbagai merk coklat di tangannya.

"Kamu ingin membuka toko coklat,Ar?" Tanya Sandra yang masih bingung dengan coklat segitu banyaknya.

"Hehehe,ini aku membelinya untuk kamu karena aku tahu kamu suka sekali dengan coklat." Jawab Aaram dengan cengiran yang menampilkan deretan giginya.

Sandra yang mendengar pernyataan Aaram pun merasa cukup senang karena Aaram memperhatikan makanan kesukaannya.

"Ya,tapi kenapa sebanyak ini,Ar?"

"Kita akan makan bersama-sama lagi pula kan bisa bertahan beberapa minggu di dalam kulkas"

Sandra tersenyum "terserah kamu saja deh,Ar"

"Kamu sudah belanjanya?" Tanya Aaram dan dijawab dengan anggukan oleh Sandra.

Dengan terpaksa Sandra membiarkan Aaram menaruh semua coklat yang tadi diambilnya kedalam trolly. Aaram mengambil alih trolly yang didorong oleh Sandra. Tujuan akhir adalah tempat kasir,Aaram melihat antrian yang cukup panjang itu akhirnya menyuruh Sandra untuk menunggunya di luar saja. Tapi,Sandra menolak ia ingin menemani Aaram. Karena antrian yang cukup lama itu membuat Sandra haus,ia berjalan ke arah lemari lemari pendingin dimana disana terdapat beberapa jenis minuman. Sandra mengambil air dua botol mineral,lalu ia memberikannya kepada Aaram dan botol yang satu lagi ia minum. Sandra juga sudah membuka satu bungkus coklat yang tadi Aaram ambilkan dan ia memakannya tidak lupa Sandra menawari Aaram. Entah sadar atau tidak Sandra menyodorkan coklat dan menyuapini Aaram coklat. Aaram sempat terkejut dengan aksi dadakan dari Sandra itu,tanpa disadari Sandra. Aaram tersenyum dengan perlakuan Sandra kepadanya yang sangat manis itu