Sontak Mama nya pun menangis histeris melihat kondisi motor nya yang sangat rusak parah, apalagi ia mendengar bahwa yang mengendarai motor sampai terpental jatuh ke dalam sungai. Papanya Rio langsung menghubungi pihak ke polisian untuk segera mencari tahu identitas korban kecelakaan hari itu.
"Hallo, selamat pagi Pak," ucap Papa Rio.
"Iya Hallo, selamat pagi pak, ada yang bisa kami bantu?" jawab Pak polisi.
"Saya mau nanya Pak, mohon infonya tentang kejadian yang saat ini yang saya dengar katanya ada korban kecelakaan di jalan tol Cikampek, apakah benar?" tanya Papanya Rio.
"Sebentar ya Pak, biar saya tanyakan dulu kepada pihak informasi lalu lintas hari ini, tolong di tunggu sebentar," ucap Pak polisi itu.
"Baik Pak," jawab Papanya Rio. Setelah orang lebih 5 menit pihak kepolisian pun memberi kabar hasil penelitian hari itu.
"Hallo Bapak, maaf barusan saya tanyakan kepada pihak informasi lalu lintas, dan katanya benar hari ini terjadi kecelakaan tunggal di jalan tol Cikampek," ucap Pak polisi.
"Kalau saya boleh tahu apakah sudah ditemukan identitas dari korban kecelakaan Pak? Soalnya saya melihat di sebuah media kalau itu seperti motor milik anak saya, namun saya ingin tahu kepastian nya terlebih dahulu, apakah pihak kepolisian sudah menemukan identitas diri korban Pak?" tanya Papanya Rio kembali.
"Maaf Pak, Untuk saat ini Kami belum menemukan informasi tentang identitas korban, karena sepertinya Korban lupa membawa kartu identitas atau membagi hilang terbawa arus air saat ia terpental ke sungai, dan untuk ponsel nya pun Kita tidak menemukan ada ponsel disini, mungkin bisa jadi karena benturan yang sangat keras sehingga semua yang ada di sakunya hilang, namun kalau untuk fotonya sudah Kita sebar di dunia Maya, silahkan Bapak cek sendiri di akun satpol PP lalulintas," jelas pihak kepolisan.
"Baik, terimakasih untuk informasinya Pak," sahut Papanya Rio.
"Baik Pak," jawab nya.
Mama dan Papanya Rio tidak mau pikir panjang, karena sudah sangat yakin itu adalah motor milik Rio maka merekapun langsung on the way ke tempat kejadian.
"Ayo Ma, Kita harus segera kesana," ajak Papa Rio.
"Iya Pa," jawba Mamanya Rio yang sudah berderaian air mata.
Sedangkan Farah saat itu sedang di sibuk kan dengan pekerjaan nya, ia tidak sempat melihat handpone sehingga ia tidak mengetahui ada berita kecelakaan tentang Rio. Selain Farah ingin mengalihkan kesedihan nya setelah perdebatan antara dirinya dan Rio, Farah juga tidak mau lagi mengingat-ngingat kembali tentang apapun yang berhubungan dengan Rio. Dan mulai hari itu juga Farah memutuskan untuk tidak lagi membahas apapun tentang Rio, baginya kini Rio hanyalah masalalu yang tidak perlu untuk di ingat ataupun di kenang.
"Oh iya, Aku lupa belum membeli minyak goreng tadi, ya Allah, apasih yang ada dalam fikiran ku, bahan pokok buat jualan aja sampai lupa," gumam Farah saat sedang siap-siap untuk jualan.
"Hay Mbak Farah," sapa karyawan Farah yang biasa membantu nya berjualan.
"Hay Mbak Dewi," jawabnya.
"Mbak Farah kenapa kok kelihatan nya sedang mencari sesuatu gitu?" tanya Dewi.
"He he ... ini lih Mbak, saya lupa belum beli minya tadi, saya tinggal ke warung dulu ya Huta beli minyak, minyak Kitakan sudah habis ini," jawab Farah.
"Oh gitu, ya sudah biar saya saja yang belikan Mbak," Dewi menawarkan diri meskipun ia tahu pasti bakal di tolak oleh Farah.
"Ah nggak usah Mbak, Kamu langsung bersihkan ikan di belakang saja ya, tadi saya belum sempat nyuci," ujar Farah.
"Oh baik kalau gitu Mbak," jawab Dewi.
Farah lalu pergi ke warung dan di lihat ada segerombolan ibu-ibu sekitar sedang membicarakan sesuatu yang kelihatan nya sangat serius.
"Ya Allah, kasihan sekali loh sampai jatuh ke sungai, kira-kira selamat apa nggak ya," ujar salah satu ibu-ibu itu.
"Iya mudah-mudahan selamat, makanya Buk anak saya kalau naik motor selalu saya pesan sebelum Dia pergi untuk hati-hati dan jangan ugal-ugalan, saya takut kalau sampai terjadi seperti di video ini," sahut ibu-ibu yang lain nya.
Farah yang tak sengaja mendengarkan obrolan mereka pun tiba-tiba jadi penasaran dan ingin mengetahui berita apa yang sedang mereka lihat sehingga membuat mereka heboh.
"Ini Mbak minyaknya," ujar bulek pemilik toko sambil menyodorkan minyak ke Farah.
"Oh iya, berapa Bulek totalnya,"
"Totalnya 150 mbak," jawabnya.
"Ok, ini uang nya, makasih ya Bulek," Aura lalu mengambil minya yang di belinya meski agak keberatan karena terlalu banyak yang ia beli.
"Sini mbak biar Saya bantu," ujar seorang ibu yang sepertinya seumuran dengan Ibunya Farah.
Farah malah terdiam sambil menatap ibu itu dengan mata berkaca-kaca.
"Loh mabuk Farah kok malah sedih Yo saya bantu?" tutur nya sambil berusaha membantu mengangkat kan minyak milik Farah.
"Eh ... he he ... maafkan saya Buk, saya jadi teringat dengan ibu saya yang seumuran dengan ibu, he he terimakasih lih Buk sudah di bantu membawakan minyaknya ke motor," sahut Farah.
"Ooh gitu, ya semoga Mbak Farah segera sukses dan Bisa segera bertemu dengan ibunya," jawab ibu itu.
"Amiin ... makasih ya Buk," Saat Farah akan pergi namun ia tiba-tiba penasaran ingin menanyakan apa yang sedang di bicarakan oleh ibu-ibu itu tadi.
"Umb ... sebentar Buk saya mau nanya, kok ibu-ibu tadi kelihatan nya serius banget ya, memangnya sedang membicarakan apa buk kalau boleh tau? He he ... saya jadi kepo gini,"
"Oh itu tadi membicarakan itu loh ada berita viral tadi pagi ada pemuda yang di duga mengendarai motor dengan kecepatan tinggi Mbak Farah, la terus pemuda itu entah bagaiman ceritanya menabrak pinggiran jembatan yang di bawahnya ada sungai, kebetulan sungai nya pas kering jadi pemuda itu langsung tersungkur kena bebatuan di bawah nya," jelas ibu itu dengan serius.
"Kecelakaan? Seorang pemuda? Dan kejadian nya tadi pagi buk?" sahut Aura yang cukup membuatnya terkejut.
"Iya Mbak Farah, kasihan sekali, di video live tadi darahnya dari atas jembatan aja kelihatan mbak, ya Allah saya ngeri banget pokoknya lihat videonya mbak,"
Perasaan Farah tiba-tiba menjadi gelisah, dan langsung teringat dengan Rio yang tadi pergi dalam keadaan kecewa.
"Apa ibu masih punya video nya? Kalau punya saya lihat dong Buk?" desak Farah dengan cemasnya.
"Oh ada Mbak, sebentar saya Carikan dulu ya," jawab ibu itu.
'Ya Allah, mudah-mudahan bukan Rio, kasihan Mama Papa nya kalau sampai itu benar Rio' ucap Farah dalam hati.
"Ini Mbak video nya,"
Farah lalu melihat video yang di tunjukkan oleh ibu itu dengan serius.