Udara dingin menelusup dengan mudah melalui jendela kamar, pagi ini udara terasa lebih dingin dari biasanya di karenakan semalaman hujan lebat mewakili perasaan Nao yang sangat sedih hingga ia tidak bisa mengungkapkan itu dengan kata-kata.
Mata dibuka perlahan karena mendengar alarm yang begitu kencang membuat Nao yang baru saja tertidur pada pukul 4 pagi masih merasakan kantuk, dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan hari ini harus berkata jujur kepada Rei perihal mengapa dirinya menjauh.
Tangan Nao meraba ke pinggiran meja yang berada di sisi kanannya berharap remot AC ada di sebelahnya karena ia sangat mengigil tetapi hasilnya nihil ia tidak menggapai remot itu malah yang ada di genggamannya sekarang ada ponselnya.
Nao membuka ponselnya dan terlihat jam sudah menunjukan puku setengah enam pagi, saat ia berusaha membuka matanya ia melihat panggilan tidak terjawab dari Rei sebanyak 10x membuat dirinya kaget dan langsung tercengang.
