Langit menghitam menandakan akan ada air yang jatuh dari atas sana, angin kencang menjadi pelengkap untuk mendramatisir hujan yang turun. Begitulah hari Aldo sekarang, isak tangis yang tidak berkesudahan serta suara raungan yang bergantian menjadi penyerta kesedihannya sekarang.
Surat Yasiin bergantian berkumandang menandakan ada jiwa serta raga yang hilang, setiap siapapun yang datang pasti akan membacakan surat suci itu sebagai penghantar pada raga yang sudah kehilangan jiwanya.
Sesekali Aldo melihat mayit yang ada di depannya di pikirannya sekarang bukan masa depan melainkan memori masa lalu yang terus terputar serta kebiasaan yang sering di lakukan oleh ibunya.
Kaki Aldo kini sudah tidak merasakan menapak di tanah karena pikiran membawanya pergi melayang entah kemana, banyak tetangga yang mengusap bahunya dengan penuh rasa kasihan serta ucapan bela sungkawa yang amat terdalam dari mulutnya.