Kak Hasyim sudah sangat repot dengan list oleh-oleh yang akan ia titipkan kepada Eren, pesan masuk dari kak Hasyim tidak hanya satu kali tetapi berkali-kali.
Bus masih terus menyusuri jalan yang entah mereka semua akan berhenti dimana, sampai pak Ronald memberikan kami kesempatan untuk membuka suara tentang tempat oleh-oleh yang kita mau dan seperti biasa suara terbanyak yang akan memenangkan ini semua.
Pak Ronald sudah berdiri dan mempersiapkan pulpen serta kertas untuk mencatat seberapa banyak suara yang dikeluarkan oleh muridnya.
Setelah 5 menit kami semua berunding untuk turun ditempat oleh yang mana, akhirnya Krisna lah yang menjadi tempat oleh-oleh terakhir yang akan kami kunjungi.
Eren masih sibuk dengan ponselnya karena harus memperkirakan berapa banyak uang yang harus ia keluarkan dan sebanyak apa barang yang akan ia bawa.
Kak Hasyim menelponnya dan memberikan saran untuk oleh-olehnya di titipkan melalui jasa kirim yang ada disana.