Kesedihan masih menyelimuti suasana hati Nao pada malam itu, lagi-lagi sang Ayah membuat kekacauan yang membuat hatinya sakit.
Sesampainya kami semua di hotel kami semua langsung bergegas dengan cepat untuk masuk ke kamar untuk menyelamatkan Nao dari pertanyaan murid lain.
Lima pasang kaki sudah berada didepan lift, tedengar suara Rei yang sedang mengobrol dengan murid lain tetapi untuk pertama kalinya Nao tidak menggubris keberadaan Rei.
Rei menyadari keberadaan Nao setelah bertegur sapa dengan Aldo dan dengan cepat menghampiri Nao sebelum lift terbuka dengan lebar.
"Nao,,," sapa Rei.
Salma dan Eren yang berada di sebelah Nao langsung menjauhkan diri dari Nao, karena mengerti mungkin ini waktu yang tepat untuk dirinya bisa berbagi sedih dengan Rei.
Pintu lift sudah terbuka dengan lebar.
"Nao, ketaman belakang hotel mau? Aku mau nikmatin udara Bali malam hari" ajak Rei dengan suaranya yang lembut.