Bapak sangat marah saat mendengar mbok Lastri mengatakan bahwa ibuku hanya ingin dapat pujian dari ibu-ibu itu tadi karena memberi beras dan uang.
"Las! harusnya kamu bersyukur! orang yang merawat anak-anak begitu dihargai oleh Manah! lah kamu?! kamu itu ibu kandungnya malah sengaja menutup mata! tidak memberikan apapun sebagai rasa terimakasih!" hardik bapak.
Mbok Lastri mengerucutkan bibirnya, wajahnya ditekuk.
"Emang kamu ngasih uang?!" ketus mbok Lastri. "Aku mau dapat uang dari mana?! di rumah ini kan tidak adil, hanya istri tua yang pegang uang!" imbuhnya lagi. "Sri! Yati! ayo mandi! bau sekali kalian ini!" serunya memanggil kedua anak-anaknya.
Kedua anak nakal itu berlari ke arah ibunya sehingga menimbulkan gemuruh suara pijakan kaki mereka yang berisik.
"Pelan-pelan!" bentak ayah.
Kedua anak itu tidak menghiraukan ucapan ayah. Mereka tetap berlari mengekor di belakang ibunya.
