"Hallo dok, selamat siang" sapa Lulu pada dokter wnita yang akan menangani Agnes.
"Halo Bu Lulu, silahkan duduk Bu" balas dokter dengan mempersilahkan Lulu dan Agnes duduk pada kursi didepan meja dokter.
"Ini pasien yang saya ucapkan kemarin dok, tolong untuk kerjasamanya dok" ucap Lulu tanpa berbasa-basi karena seperti biasa semua telah direncanakan dan diatur dengan baik.
Untuk saat ini Agnes tidak menyadari bahwa William pun turut ada dengannya di rumah sakit hanya saja mereka berdua ditempatkan pada kamar yang berbeda.
"Baik Bu Lulu untuk saat ini kita akan melakukan pengambilan sel telur pada wanita dan sel sperma pada laki-laki" ucap dokter kemudian mengajak Agnes untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sel telur.
Sama hal dengan Agnes yang sedang mengambil sel telurnya, William pun juga melakukan hal yang sama namun dengan dokter yang berbeda.
'Aku harus bertahan untuk jalani semua ini, jangan khawatir ini hanya untuk 10 bulan kedepan' batin Agnes yang gugup dengan kondisinya saat ini.
"Mba, rileks saja ya jangan tegang karena itu akan mempengaruhi kondisi tubuhnya" ucap dokter pelan dengan senyum.
"Ia dok, maaf saya sedikit gugup" ucap Agnes malu.
Setelah hampir 2 jam melakukan serangkaian prosedur bayi tabung, akhirnya Agnes pun turun dari tempat tidur untuk duduk kembali ke kursi sebelumnya menunggu dokter dengan hasil pemeriksaannya.
Dengan senyum yang mengembang dokter pun duduk di kursinya dan mengatakan "untuk semua proses telah selesai dan sel telur yang telah diambil akan diuji di lab dengan sel spermanya, boleh menunggu selama satu jam untuk proses transfer ke rahim nona ini" kemudian ia berdiri dan berjalan ke arah laboratorium.
Sambil menunggu, Lulu yang sedang sibuk dengan ponselnya begitupun dengan Agnes yang sedang membuka aplikasi game yang sering ia main, tentu saja tidak ada seorang pun yang dapat berkomunikasi dengan Agnes dikarenakan ketika sampai di Hongkong ia pun segera mengganti nomor ponsel dengan yang baru.
"Ayo Bu, silahkan masuk untuk melakukan proses selanjutnya" ucap perawat yang memanggil Agnes untuk ke dalam.
"Oh ia sus" jawabnya dengan menyimpan ponselnya kemudian mengikuti dari belakang perawat yang memanggilnya.
Lulu yang masih sibuk dengan urusannya pun dikejutkan dengan ponselnya yang berdering tanda pesan masuk, sekilas melihat nama pengirim pesan ia pun segera membalas pesan tersebut.
[Lulu, Untuk hasil akhirnya infokan di chat saja, Tuan William sedang ada pertemuan penting jadi kita akan meninggalkan rumah sakit sekarang]
[Baik, nanti akan ku kirimkan hasilnya]
Selesai dengan membalas pesan Henry, perawat pun menghampiri Lulu untuk bertemu dengan dokter membicarakan prosedur selanjutnya dan efek yang akan dialami oleh Agnes kedepannya.
Lulu pun mengikuti sang perawat dari belakang kemudian ia pun duduk di kursi depan meja dokter setelah dipersilahkan oleh dokter.
"Bu Lulu untuk proses transfer sel telah selesai dilakukan, dalam jangka waktu 2 Minggu kedepan wajib diperhatikan untuk kondisi tubuh nona Agnes dalam kondisi baik dan stabil kemudian di waktu pagi setelah bangun mohon dilakukan pengecekan kehamilan dengan menggunakan alat testpack"
"Jika hasilnya positif maka prosedur hari ini berhasil, namun jika negatif atau tidak ada tanda-tanda kehamilan maka segera untuk melakukan pemeriksaan total" ucap dokter menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap prosedur yang dilakukan hari ini.
"Baik dok, selama 2 Minggu ke depan kami akan memperhatikan kondisinya dengan sebaik mungkin. Jika sudah selesai kami pamit dok" ucap Lulu pada dokter sekalian pamit untuk kembali ke apartemen.
"Uhm, Bu Lulu ada satu hal penting yang ingin saya sampaikan sendiri pada anda" ucap dokter dengan menahan Lulu agar tetap untuk duduk.
"Oh baik dok"
"Mba Agnes tunggu saya di depan sebentar ya, ada yang dokter ingin sampaikan pada saya" ucapnya merespon dokter tersebut dan meminta Agnes untuk menunggu di depan ruangan dokter.
"Baik Bu Lulu" jawab Agnes kemudian segera berdiri dan keluar dari ruangan dokter.
"Silahkan dokter ada hal apa yang ingin disampaikan?" Tanya Lulu mempersilahkan dokter untuk mulai berbicara.
"Begini Bu, yang ingin saya sampaikan apabila dalam waktu 2 Minggu ke depan hasil tes kehamilan menunjukkan negatif atau tidak ada tanda-tanda kehamilan sama sekali maka diharuskan nona Agnes dan Tuan William untuk melakukannya secara normal Bu"
"Karena untuk melakukan bayi tabung ini harus di usia matang seperti 29 keatas sedangkan nona Agnes baru berusia 16 tahun, jadi sekali lagi ketika lihat hasilnya untuk 2 Minggu kedepan mohon untuk bisa mempertimbangkan hal tersebut Bu" jelas dokter dengan penuh keyakinan.
"Baik dokter, saya akan menginformasikan hal ini pada Tuan agar dipertimbangkan. Terimakasih dok kalau begitu saya permisi" ucap Lulu dengan anggukan kemudian pamit dan melangkah ke arah Agnes dan membawanya kembali ke apartemen.
Sesampainya mereka ke apartemen Agnes pun segera membersihkan diri dan kemudian beristirahat, sedangkan Lulu menghubungi Henry untuk bertemu dan menjelaskan hasil pemeriksaan.
Lulu dan Henry telah berada di villa milik William yang berada di Hongkong, keduanya berdiri disamping kursi yang diduduki William.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya William dengan menuangkan teh yang ia racik sendiri tanpa menoleh ke arah mereka berdua.
"Tuan, semua prosedur telah dilakukan hari ini dan untuk mengetahui hasilnya berhasil atau tidak kita diminta menunggu selama 2 Minggu ke depan. Apabila saat melakukan cek kehamilan positif maka prosedur hari ini dikatakan sukses, namun apabila negatif atau tidak ada tanda kehamilan maka Tuan dan nona harus melakukan secara normal" jelas Lulu seperti yang dikatakan oleh dokter.
Mendengar setiap penjelasan Lulu, William belum merespon bahkan dia perlahan-lahan mengangkat gelas dan meminum teh dengan pelan dan elegan.
"Uhm, selama 2 Minggu ke depan pastikan tubuh wanita itu dalam keadaan stabil dan bersih karena apapun yang terjadi tubuh itu akan mengandung penerus Keluarga Johnson" ucapnya pelan dan memberikan kode untuk mereka berdua agar keluar dari kamarnya.
Setelah Lulu dan Henry keluar dari kamarnya, ia pun mulai mengambil rokok dan berjalan ke arah balkon untuk menenangkan pikirannya. Beberapa hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan bagi William, tapi ia tetap harus mengerjakannya.
'Entah wanita macam apa yang dicari Tante Linda, ku harap dia bersih tanpa noda sedikitpun' batinnya sambil melihat pemandangan dari balkon.
"Tuan maaf mengganggu waktu anda" ucap Henry yang muncul dengan tergesa-gesa.
"Ada apa?" Tanya William tanpa menoleh.
"Ini laporan keuangan yang anda minta untuk ditindaklanjuti, silahkan anda melihatnya tuan" kata Henry dengan menyerahkan laporan keuangan yang baru saja ia dapat dari bagian keuangan.
"Periksalah, kemudian jelaskan penemuanmu yang mencurigakan. Aku ingin waktu untuk sendiri dulu, jika ada yang menghubungi katakan aku sedang tidak ingin diganggu" ucap William tanpa menoleh kemudian mengangkat tangan dan memberi kode minta Henry untuk pergi.