"Oke, baiklah kalau begitu, Ditto naik dulu, Mah!" ujar Ditto lalu ia naik ke atas untuk masuk ke kamarnya. Ibu Surya hanya mengangguk sinis, ia sangat kesal dengan kelakuan Ditto saat ini yang sudah sangat sering menyanggah ucapannya.
Malam hari semua perlengkapan dan persiapan sudah selesai hanya tunggu hari H untuk besok saja. Ibu Surya yang duduk di kamarnya sendiri mengambil ponsel dan ingin menghubungi seseorang, ternyata ia ingin menghubungi Rania, untuk mengundangnya datang besok, ia meminta agar Rania memastikan kalau ia lebih cantik dan lebih berkelas daripada Hana, walau ia harus duduk di kursi Roda karena kebohongannya sendiri.
"Halo, Sayang, calon menantuku!" ujar ibu Surya bersikap manis dengan Rania, sangat berbeda dengan sikapnya pada Hana.
"Halo juga, Tante! Ada apa Tante?" tanyanya sambil berdiri menggunakan celana pendek jauh di atas lutut. Saat itu Rania sedang meminum jus yang ibu Veni buatkan.