"Kalau begitu lakukanlah, menikahlah tapi jangan pernah mengharapkan harta warisan lagi, Mama akan memberikannya pada anak yatim piatu!" anjam ibu Veni dengan lembut, itu adalah cara halusnya untuk menolak pernikahan itu, awalnya ia terpaksa menerima pernikahan itu, ia juga sudah menyetujuinya. Lalu ia berfikir kembali dan merasa itu hanya akan membuat kedua belah pihak sakit dan menderita, tidak akan ada yang bahagia di hubungan segi tiga tersebut.
Rania terdiam membisu mendengar hal tersebut, harta warisan yang seharusnya menjadi miliknya dengan teganya, Ibu Veni memberikannya pada orang lain hanya karena tidak setuju dengan pernikahan itu. Tapi, ia kembali berikir bahwa Ditto tidak akan menelantarkannya apalagi ketika ibu Surya masih ada bersamanya dan memihak padanya.
"Tidak masalah, Ditto tidak akan pernah membiarkan aku menderita dengan biaya!" jawabnya dengan penuh keyakinan, ia berani menerima semua resiko apapun asalkan Ditto akan menjadi suaminya.