Rania terkecoh mendengar kalimat Pak Surya, ia tidak paham benar apa yang dimaksud oleh Pak Surya, ia ingin marah terhadapnya atau malah mendukung keputusannya, menikah dengan Ditto adalah pilihannya dan ia harus bisa menanggung semua resiko, dibenci oleh orang yang tau status Ditto, bahan gunjingan atau apapun itu, ia sudah mempersiapkan hati dan telinga untuk hal-hal kemungkinan yang akan terjadi.
"Iya, Pah!" jawab Rania menunduk tak berani menatap mata Pak Surya yang marah padanya.
"Kamu tidak perlu memanggil saya, Papa! Saya juga tidak meminta kamu melakukan hal tersebut!" ujar Pak Surya dengan wajah datas tanpa ekspresi sama sekali. Tanpa menunggu balasan dari Rania, Pak Surya pergi dari sana masuk ke mobil dan memilih menunggu ibu Surya di mobil. Ibu Surya menatap Pak Surya dengan tatapan seakan ia takut, panik dan kesal juga sudah memperlakukan Ranai sedemikian.