Bab 13. Netral
Kita sering berfikir bahwa perasaan yang tidak seharusnya ada itu ada perasaan yang salah. Sedangkan cinta itu datangnya tidak terduga.
Boleh jadi kita jatuh cinta pada adik kita sendiri mungkin, menurut kebanyakan orang berpikir karena keseringan kita bersama itu akan menimbulkan perasaan cinta.
Mungkin itu yang sedang aku alami saat ini, tapi bagaimana caranya aku harus menetralkan perasaan ini.
Tidak mungkin kan kalau aku akan memacari adikku sendiri, tidak itu sangat tidak mungkin sekali.
Tapi … bagaimana kalau perasaan ini justru harus mengganggu. Setiap kali berpapasan saja rasanya sudah tak karuan.
Untuk menjauh terus menurut juga tidak bisa, nanti dikiranya aku itu menciptakan bendera permusuhan.
Pagi ini Skala sudah rapi dan bersiap akan segera berangkat kuliah. Seperti biasa laki-laki itu akan menunggu adik sepupunya dulu untuk selesai, biasalah kalau ritual perempuan itu pasti akan selalu lama juga sedang berdandan.
" buruan dong kelas gue itu pagi, heran deh sama makhluk yang namanya cewek kenapa sih dandannya suka lama banget!" teriak Skala dari depan pintu kamar Skyla.
" sabar bentar ngapain lagi pakai sepatu gue, heran juga sama makhluk yang namanya cowok kenapa sih sukanya itu buru-buru.
Mentang-mentang kalau cowok itu nggak pakai skincare kali ya, jadi bisa seenaknya buru-buruin cewek!" tukas Skyla.
" makanya apa-apa itu kalau bangun harus yang pagi dong, udah tahu dandannya nggak cukup satu jam bangunnya siang lagi.
Gue itu sampai tiga kalau nggak keluar juga bakal gue tinggal, satu … dua … ti-" ucapan Kala tepotong.
" bawel banget sih jadi cowok, udah yuk jalan. Udah kelar noh gue!" celetuk Skyla.
" emangnya tadi bangun jam berapa sih, masak jam segini belum kelar dandan.
Gue lihat cewek-cewek yang lain itu pagi-pagi itu udah siap, tapi kenapa lo lama banget. Emangnya make up apa aja sih yang lo pake, sampai satu jam nggak kelar gitu?" tanya Kala.
" dengar ya ini itu bukan perkara make upnya. Jadi gue itu pakai lulur dulu tadi waktu mandi. Habis itu nggak lupa juga gue pakai masker wajah, ya wajar lah kalau jadinya kan lama selesainya.
Habisnya kulitku itu dah kelihatan menghitam, makanya gue langsung perawatan deh" jelas Skyla.
" astaga itu kan bisa nanti pulang kuliah, lagian mau perawatan pagi-pagi kayak gini.
Kan bisa habis pulang kuliah atau kalau nggak ya malam gitu biar paginya fresh, kalau niat pagi mau perawatan harusnya itu bangunnya lebih awal.
Tadi bangun jam berapa coba?" tanya Sekala.
"Emmm, tadi itu gue bangun jam 05.30. Habis malam begadang ngerjain tugas, jadi kalau mau bangun terlalu pagi itu masih ngantuk banget.
Makanya ini perawatan biar fresh gitu, biar nggak ngantuk nanti di kampus!" Skyla.
" hadeh, pantesan aja jam segini belum kelar. Ya lo enak nih gue yang ada kuliah pagi saya gini harus siap siap senam jantung dong," keluh Sekala.
Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk segera berangkat, ya untuk apalagi kalau tidak mengejar kuliah paginya Sekala.
" ini benar-benar demi lo gue nungguin sampai hampir telat, awas aja kalau besok-besok kejadian kayak gini terulang lagi.
Emangnya lu mau nanggung kalau gue kena marah dosen, nggak tahu sih dosen yang pagi ini ke kelas gue itu galaknya minta ampun.
Mana susah lagi di temuin, benar-benar deh!" ujar Sekala.
" ya maafin gue lain kali nggak bakalan lagi deh, ini tadi niatnya ya karena itu cuman mau bikin free tubuh itu berasal kaya fresh gitu.
Ya nggak lucu kan habis begadang terus ada kantong matanya habis itu kulit kusam, iya sedikit perawatan itu bisa membuat gue kembali percaya dirilah nanti di kampus," ujar Skyla.
" terserah deh lo mau ngomong apa yang penting gue mau segera sampai di kampus.
Pokoknya gue nggak mau telat lagi, capek kalau kena omel dosen itu lagi.
Mana kadang suaranya itu pedes banget lagi, kalau yang nggak kuat mental kadang ada yang menangis loh."
" masak sih sama separah itu dosennya, perasaan dosen gue tuh ramah banget.
Mana ada dosennya suaranya pedas kayak gitu nggak ada sih kayaknya," tukas Skyla.
" nggak percaya ya udah, coba aja nanti ikut gue kelas pagi bakal tahu sendiri gimana punya dosen yang suaranya pedes kayak gitu."
" ye mana bisa udah beda jalur lah kita, iya kalau dosen lo kayak gitu iya dinikmatin aja lah.
Mungkin itu udah jadi derita lo kali!" ucap Skyla.
"Sial lo," umpat Sekala.
Saking buru-burunya Sekala sampai-sampai mereka itu belum sarapan.
" aduh gue laper lagi, lo sih tadi buru-buru ngajakin gue berangkat jadi gue belum sarapan deh," keluh Skyla.
" udah nanti sarapannya aja di Kantin, suruh siapa tadi makeupnya lama banget. Untung aja gue itu sabar banget nungguin lo," ujar Sekala.
" ya harus sabar dong sebagai kakak yang baik, emangnya kenapa sih. Nungguin adeknya itu harus yang sabar," ujar Skyla.
" perasaan sabar terus guenya, lonya kapan sabarnya sama gue!" ujar Sekala.
"Hah, maksutnya gimana sih?" tanya Kila.
"Ohhh enggak kok, lupain ajalah hem!" pungkas Kala.
" dasar orang aneh, ditanya kenapa jawabnya kayak gitu.
Emang suka heran deh gue sama orang itu suka aneh!" tukas Kila.
" udah sana buruan ke kantin katanya laper, gue mau langsung masuk kelas aja soalnya udah keburu mepet juga jamnya.
Kalau ada apa-apa nanti kabarin gue ya, ya misalnya lu nggak uang kan kebiasaan suka lupa!" ujar Kala.
"Huu dasar punya abang satu rese banget, apa saja kalo lo lagi butuh bantuan gue."
Kila langsung bergabung bersama teman-temannya di kantin. Kebetulan tadi saat berangkat mereka sudah bikin janji kalau akan berkumpul di kantin.
"Hay girl," ujar Kila.
" ini abang lo nyetirnya kayak siput ya, perasaan bilangan the way udah dari tadi deh.
Kenapa baru sampai sekarang?" tanya Aurel.
" ya biasalah, kaya gak tau abang gue aja. Emang orang itu suka kayak gitu deh. Tadi itu diajakin ngobrol dulu sebentar, pada dia sendiri juga mau ada kelas pagi eh pakai ngajakin berhenti terus ngobrol.
Kaya siput gimana orang tadi bawa motornya itu udah kayak mau terbang gue, biasa dia kalau nungguin gue kelamaan suka kayak gitu!" jelas Kila.
" masih untung lo itu ditungguin sama dia, daripada ditinggalin gimana coba urusannya!" timpal Kimy.
" ya kalau ditinggalin palingan gue cuman naik ojol, ya biasalah kakak adik itu paling sering berantem lah.
Beruntung kalian itu nggak punya saudara kayak gue, tau nggak nyokap gue aja lebih perhatian sama si Kala daripada sama gue yang anak kandungnya sendiri.
Tapi gue nggak pernah mempermasalahkan sih, soalnya kan kasihan juga Kala dia jauh dari orang tuanya," ujar Skyla.