Chereads / DUA HATI / Chapter 10 - Bab 10. Makan bersama

Chapter 10 - Bab 10. Makan bersama

Bab 10. Makan bersama

Aku tidak pernah tahu rumus mana yang sedang berusaha aku pecahkan saat ini, yang tadinya aku mencoba untuk menjauh pada akhirnya aku justru kembali mendekat.

Lalu bagaimana dengan beberapa hari ini yang aku sudah menahan rasa untuk berjauhan, hanya kata-kata manis yang keluar dari mulutnya saja mampu membuat perasaan ini kembali menghangat. 

Hanya ketika melihat senyumnya hati ini merasa damai, aku tahu ini adalah sebuah kesalahan. Tidak seharusnya bukan aku melakukan ini semua, tidak seharusnya aku terus menyimpan perasaan ini.

Tapi aku juga tidak pernah tahu, kenapa perasaan ini tiba-tiba saja hadir. Kenapa perasaan ini tiba-tiba ada tanpa aba-aba.

Jika aku disuruh memilih untuk tetap bertahan dengan perasaan ini atau mudah untuk melupakan maka aku akan memilih untuk mudah untuk melupakan.

Karena kutahu kalau kita itu tidak mungkin bisa bersama. Sekuat apa aku itu menahan perasaan ini, sedalam apa perasaannya sudah aku miliki pada dasarnya kita tidak akan pernah bisa bersama.

Kita terhalang benteng yang sangat besar, yang sampai kapanpun benteng itu tidak akan bisa untuk aku runtuhkan.

Skala hanya bisa menatap diam sepupunya itu. Laki-laki itu tidak bisa berbuat banyak selain nanya pasrah ketika kedua teman adiknya itu meminta dirinya untuk bergabung makan bersama.

Tidak ada alasan baginya untuk menolak ajakan kedua sahabat adiknya itu, karena tadi dirinya sudah mengatakan bahwa dirinya itu sedang free.

"Kala, ayo dong makan jangan cuma dilihatin aja makanannya. 

Atau jangan-jangan kamu merasa kalau makanannya itu nggak enak ya makannya nggak kamu makan?" tanya Aurel. 

" iya mungkin makanan lo nggak enak makanya nggak dimakan sama Kala," timpal Kimy. 

" nggak kok nggak seperti itu, bahkan aku merasakan kalau makanan kalian itu enak banget. Cuman aku itu nggak terbiasa makan di depan cewek-cewek cantik seperti kalian.

Makanya aku kayak merasa malu gitu kalau mau makan di depan kalian," elak Skala. 

Jelas aja laki-laki itu merasa grogi sekali makan di depan Skyla. Bukan karena ada kedua sahabat dari adiknya itu.

Setelah beberapa hari berusaha cuek, tiba-tiba saja laki-laki itu merasa asing dengan sepupunya itu.

" udah dimakan aja nggak papa, lagian kan cuma gue dan juga kedua sahabat gue kan gak masalah," ujar Skyla. 

Gadis itu terlihat cuek, bukankah ini yang diinginkan oleh laki-laki di sampingnya. 

Jadi sebisa mungkin nggak di situ harus terlihat sangat cuek, agar laki-laki itu mengira dirinya itu tidak sedang memperdulikannya. 

" gue harus pura-pura cuek kayak gini di depan lo, padahal makan bareng kayak gini itu adalah suatu yang gue kangenin banget. 

Tapi kali ini gue harus bersandiwara, nggak tahu kenapa rasanya kemarin dicuekin gitu rasanya bener-bener sakit. 

Gue juga mau lu tahu rasanya ketika kita dicuekin oleh orang yang benar-benar dekat dengan kita itu rasanya seperti apa, maaf bukan karena gue itu mau balas dendam.

Tapi ya beginilah adanya gue, dan lo juga enggak bisa nyalahin gue begitu aja."

" kayaknya mendingan gue ke kamar aja deh, ini kan acara kalian jadi ya kalian nikmati aja acara kalian. 

Gue nggak mau kalau entar dikira gangguin acara kalian lagi, gue ke kamar dulu ya!" pamit Skala. 

Mungkin laki-laki itu merasa tidak nyaman dengan tatapan Skyla.

Karena gadis itu memang menatapnya dengan tatapan yang penuh arti. 

" apa dia itu juga lagi pura-pura cuek ya ke gue, tapi yang gue lakuin ini keterlaluan nggak sih sebenarnya. Di sini gua cuman berusaha menjauh dari dia adek sepupu gue sendiri.

Bukan karena gue itu mau bermusuhan sama dia cuman karena gue itu ingin menetralkan perasaan gue.

Bagaimana kalau kita keseringan bersama itu membuat perasaan gue justru lebih dalam, dan membuat gue ingin memilikinya itu lebih dari seorang adik saja.

Gue nggak mau kalau sampai hal itu terjadi, meskipun cuman kakak adik sepupu tapi di dalam darah kita itu pasti ada darah yang sama yang mengalir ke tubuh kita.

Yang tentunya tidak boleh jika kita itu akan menjadi sebuah hubungan, ya bisa dibilang kalau itu adalah sebuah pantangan."

Laki-laki itu kini sudah sampai di kamarnya, mengambil selimutnya dan menutup tubuhnya sampai di bawah dagu.

Laki-laki itu masih berpikir sikap adik sepupunya itu tadi sangat cuek sekali. 

Biasanya gadis itu akan sering menampilkan senyum saat berada di depannya, tapi kali ini sama sekali tidak ada senyum yang terlukis di bibirnya.

"Kil, lo lagi nggak ada masalah kan sama kakak lo?" tanya Kimy. 

" masalah apa sih emang yang nggak ada lah, makan kita itu tinggal serumah kita biasa aja kok. 

Ya mungkin kan kakak gue lagi capek aja abisnya kan dia juga baru aja pulang kuliah, mungkin lagi mau istirahat kali!" bantah Skyla. 

Kalau hanya capek laki-laki itu pasti akan meluangkan waktunya untuk bersama-sama dengan sang adik.

Ini jelas berbeda sekali, laki-laki itu memilih untuk berada di dalam kamarnya daripada di sini bersama dirinya dan juga kedua sahabatnya.

" tapi kenapa sikapnya kayak beda gitu ya, biasanya kan kalian itu sering bercanda barang gitu deh. 

Suka saling mengejek itu, pokoknya seperti tikus dan kucing yang nggak pernah akur. 

Tapi gue lihat kali ini kalian itu saling diam, kalian seperti menyimpan masalah kalian yang mungkin sulit untuk diutarakan.

Ayolah Kil, kalau ada masalah apapun lu bisa cerita kok sama kita. 

Terus apa gunanya kita dong kalau sahabatnya sedang ada masalah aja kita nggak tahu, gue aja kalau ada masalah sering terbuka sama lo.

Jadi begitu pun dengan elo. Kalau memang sedang ada masalah kita bisa kok memecahkan masalah itu sama-sama," ucap Aurel. 

" memangnya apanya yang beda sih perasaan gue sama aja deh, itu mungkin cuma perasaanmu aja kali.

Gue sama sekali nggak merasa aneh, ya emang kita itu kalau lagi capek ya gitu memilih buat istirahat dulu daripada nanti pusing kan.

Kesehatan itu kan juga penting harus dijaga, dan kalau kita itu lagi merasa siapa yang lebih baik buat istirahat kan!" jelas Skyla. 

Bukan karena ingin menutupi sesuatu dari sahabatnya, tapi kali ini masalahnya itu benar-benar sangat besar menurut dirinya.

Dan sahabatnya itu nggak beli tahu kalau ternyata dirinya itu justru suka dengan kakak sepupunya sendiri.

Yang ada nanti dirinya akan di-bully habis-habisan oleh kedua sahabatnya itu karena bisa suka dengan kakak sepupunya sendiri.

" ya udah deh kalau emang gak ada masalah, tapi kalau emang lagi ada masalah lo bisa cerita kok sama kita berdua, dan kita berdua pun akan selalu siap untuk dengerin cerita dari elo!" ucapnya. 

" iya kalau gak ada masalah pasti akan cerita kok," sahut Skyla. 

Mereka pun kemudian melanjutkan makan bersama. Masih banyak sekali makanan yang sama sekali belum tersentuh dan kini mereka pun mulai menyentuh makanan itu.