Chereads / CASINO REINCARNATION / Chapter 25 - Bagian 25

Chapter 25 - Bagian 25

Rasa takut melintas di mata Emma, dia terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Aku pikir Damian dan aku tidak akan cocok satu sama lain... Dia telah merayuku selama ini, hanya saja aku tidak pernah menolaknya dengan benar..."

"Nona Emma, berhenti menyakiti tuan kami. Anda tahu bagaimana tuan kami begitu mencintai anda... Tolong jangan menyalahgunakan perasaannya dan kemudian mengkhianatinya, atau kemalangan akan menimpa anda suatu saat nanti." Kata pelayan itu mencoba membujuk Emma lagi.

"...Apa yang kamu katakan? Apa maksudmu aku mengkhianati Damian?" Kata Emma dengan bingung.

"Kalau begitu tolong jelaskan kepada saya, bagaimana tuan kami bisa terluka pada saat itu? Anda yang saat itu berada di sisi tuan kami, jadi anda pasti tahu kejadian yang sebenarnya terjadi!" Tanya pelayan itu dengan tegas.

Emma hanya bisa menatap kosong pada pelayan itu.

"Beliau melihatnya, bukan? Pada saat itu beliau sedang melihat anda lagi bersama dengan pemuda lain. Kalian berdua sedang dikejar oleh sesuatu yang bisa membahayakan diri kalian. Apakah saya harus mengingatkan anda kembali apa yang terjadi saat itu? Jika bukan karena untuk memberikan kalian berdua kesempatan untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri kalian, bagaimana mungkin tuan kami bisa tergigit oleh manusia serigala pada saat itu?!" Kata pelayan itu mendesak Emma agar Emma merasa bersalah dan akhirnya mau menemui tuannya.

~~~~

Setiap tahunnya, di kota kecil itu pasti akan terjadi peristiwa penyerangan yang sangat brutal kejam oleh para manusia serigala.

Akan tetapi, makhluk mengerikan ini biasanya tinggal jauh di dalam hutan dan jarang berkeliaran di luar wilayahnya hanya untuk menyakiti manusia.

Untuk menghindari para penduduk agar tidak ketahuan oleh mereka, Emma akan bertemu dengan seorang pemuda dari desa tetangga sebelah di pintu masuk hutan itu. Sayangnya, pada hari itu, mereka bertemu dengan seekor manusia serigala.

"B-bagaimanapun juga, Damian telah terinfeksi oleh manusia serigala itu... Karena itu, aku tidak bisa bersamanya lagi." Emma menutup pintu dengan perasaan bersalah saat dia menyelesaikan kalimatnya. Dengan menahan dan menepis rasa bersalahnya pada Damian, Emma beranjak dari pintu seolah-olah pelayan itu tidak pernah memohon padanya untuk menemui Damian.

Pelayan itu pulang dengan perasaan sedih karena tidak bisa mengajak Emma untuk menemui tuannya. Saat dia sudah berada dekat di sekitar rumahnya, dia terkejut saat menemukan sekelompok orang berkumpul di depan rumahnya, setiap orang yang berada disana sedang memegang obor api di salah satu tangan mereka.

"Apa kalian semua gila?! Apa yang sedang kalian rencanakan saat ini??" Pelayan itu menyerbu ke hadapan sekelompok orang itu tapi dengan cepat di dorong ke tanah oleh beberapa orang itu.

"Kitatelah dengar kalau Damian telah menjadi manusia serigala! Kita harus membakar makhluk itu!!" Kata seorang dari kelompok itu yang sepertinya adalah pemimpin dari gerombolan penduduk yang memegang obor.

"Siapa yang bilang begitu?" Pelayan itu bertanya dengan terkejut karena seharusnya tidak ada orang yang mengetahui hal ini selain... Lalu dia melihat Emma yang dengan cepat tiba bersama dengan seorang pemuda yang memeluk pundaknya.

"Kalian semua..." Kata pelayan itu dengan terkejut. Pelayan itu kini dipenuhi dengan rasa terkejut. kecewa dan marah.

"Bakar dia!!! Bakar makhluk itu hingga mati!!!" Orang-orang itu berteriak dengan marah, beberapa dari mereka bahkan sudah melemparkan obor mereka ke arah rumah Damian untuk menghanguskan rumah beserta isinya termasuk Damian itu sendiri.

"Tidak!! Bahkan jika Tuan saya sudah menjadi seorang manusia serigala, pernahkah dia menyakiti kalian? Pernahkah dia melakukan sesuatu yang mencelakakan kalian?!" Teriak pelayan itu dengan histeris agar mereka mau mengurungkan niat mereka membakar rumah itu.

"Sifat manusia serigala dikenal sangat kejam, bahkan jika sekarang tidak terjadi apa-apa, bukan berarti hal itu tidak akan terjadi di masa depan!" Kata orang yang sepertinya pemimpin mereka. "Semuanya, ayo jangan buang-buang waktu lagi! Bakar rumahnya!!" Lanjut dia kembali menyemangati lainnya agar terus melemparkan obor mereka.

Kemudian...

Pintu rumah itu terbuka.

Para penduduk yang sebelumnya dengan agresif berteriak dan melemparkan obor-obor mereka itu seketika mundur dengan ketakutan melihat sosok yang muncul perlahan dari balik pintu.

Meskipun Damian masih mempertahankan sebagian besar wujud manusianya, tetapi tangan dan lehernya sudah menunjukkan tanda-tanda bulu seperti binatang buas.

"Emma..." Kata Damian dengan lembut saat melihat sosok Emma yang berada di antara gerombolan orang-orang itu.

"AAAHHHH!!!!" Gadis itu seketika terus berteriak saat melihat wujud Damian saat ini. Matanya dipenuhi dengan rasa jijik dan rasa takut pada sosok Damian. Gadis itu mundur dengan perlahan dan ketakutan seakan-akan Damian yang sekarang adalah seorang iblis yang berasal dari neraka.

'Tapi... Bukankah kamu bilang kamu mencintaiku...' Kata Damian dalam hati merasa kecewa pada respons yang diberikan oleh Emma pada wujudnya saat ini.

Teriakan Emma yang melengking tersebut kembali membangunkan ketidaksadaran para penduduk. Dengan cepat mereka mulai mengelilingi Damian dan mulai melemparkan obor dan batu padanya, meneriakinya untuk mati...

"Mati kau makhluk buas!!! Kau tidak pantas hidup!!!" Teriak pemimpin itu dengan keras membuat keadaan dan suasana di sekitar situ semakin panas.

Hanya karena mereka tidak bisa membiarkan sesuatu yang tampaknya akan mengancam hidup mereka, mereka rela membunuh dan menyingkirkan hal itu agar tidak mencelakai mereka ke depannya.

Ditengah-tengah kekacauan dan teriakan-teriakan dari para penduduk itu, Damian menyadari bahwa gadis yang dicintainya saat ini berada dalam pelukan orang lain, berada di dalam pelukan seorang pemuda yang kemudian Damian ingat kalau pemuda itu adalah pemuda yang sama saat dia menyelamatkan mereka dari serangan manusia serigala lainnya saat itu. Emma dan pemuda itu berpelukan di balik kerumunan orang-orang yang sedang berteriak itu. Pemuda itu dengan jelas memeluk Emma untuk menenangkan Emma dari rasa takutnya pada Damian.

"Kenapa kamu ketakutan?! Ini aku..." Kata Damian pada Emma tidak menghiraukan suara teriakan dari orang lainnya. Damian merasakan gelombang amarah yang asing kini tumbuh dan berkembang di dadanya. Kekuatan yang luar biasa dengan cepat melahap kewarasannya.

Damian mengeluarkan lolongan yang tidak akan bisa dilupakan oleh siapa pun dan mulai membalas perlakuan orang-orang itu saat dia benar-benar kehilangan kendali dirinya.

Ketika semuanya berakhir, teriakan-teriakan itu pun seketika menghilang saat itu juga. Damian, yang telah tenang dan mendapatkan kembali kesadarannya saat ini, menatap dengan terkejut pada tangannya yang telah bernoda dengan darah.

Bulu-bulu mengerikan itu menutupi seluruh bagian tubuhnya. Ekspresi ngeri orang-orang bisa terlihat di sekelilingnya saat dia mengambil nyawa mereka dengan ayunan cakar dan gigitan kejam taring miliknya—Damian tidak akan pernah melupakan apa yang dia lihat saat itu.