Chereads / Kezira: Sungai Amazon / Chapter 22 - Bab 22

Chapter 22 - Bab 22

Amazon terdiam, semua orang malah  tertawa melihat ekspresinya. "Memangnya kalian tau ya, jalan hidup seseorang? Seberapa sulitnya seseorang itu? " tanya Amazon, namun Gerin menenangkan sahabatnya itu agar menyudahi pembelaan yang hanya di anggap candaan.

"Biarin Ger, biar mereka sadar bahwa setiap orang itu enggak harus jadi orang baik buat di hargain sama oranglain. Mungkin dengan dia seperti itu, itu merupakan salah satu hal yang bisa bikin dia lega. "

"Dengan cara bikin orang lain terluka? Bikin dia masuk rumah sakit? Lo enggak tau apa -apa, lo cuman anak baru! " ujar Kekey yang sudah tidak tau lagi apa isi pikiran Amazon tentang Kezira.

"APA LO TANYA ALASAN DIA! " teriak Amazon, hingga guru yang berada di depan menghampiri mereka.

"Ada apa ini? " tanya guru tersebut dengan mimik wajah penuh tanya.

"Amazon belain terus Kezira, Pak. Saya enggak habis pikir sama sama dia. "

Guru yang bernama Bambang itu terdiam, ia menarik pergelangan tangan Amazon dan menjelaskan bahwa semua murid di sekolah ini sensitif pada nama siswi yang satu itu.

"Tapi kenapa Pak? " tanya Amazon, lalu guru itu menjelaskannya walau tidak rinci.

"Ini tidak adil pak! "

Pak Bambang menghembuskan nafas gusarnya. "Coba pahami, kamu hanya murid baru di sini. "

"Lalu saya tidak hak? Begitu pak? "tanya Amazon kekeh pada pembelaannya.

Padahal di antara murid yang melihat kejadian tersebut ada Kezira yang melihatnya.

"Bodoh, " gumam Kezira.

Kezira menghampiri mereka yang masih berseteru, ia datang dengan ekspresi yang menyeramkan.

"Ikut! " pekik Kezira menarik pergelangan tangan Amazon meninggalkan lapangan dengan pandangan seluruh murid melihat kepergian mereka.

PLAK!

Kezira menampar pipi Amazon dengan keras, ia marah pada cowok di depannya.

Amazon mengyentuh pipinya yang berbubah menjadi kemerahan."Kenapa? " tanya Amazon pada Kezira yang tiba-tiba menampar dia.

"Jangan sok jadi pahlawan deh! Gue enggak butuh! "

"Terus kamu mau tetap di pandang sebelah mata? "

"IYA! "

"Kenapa? "

"KARENA INI GUE! "

"Gue enggak mau berubah seperti apa yang orang lain mau, karena ini gue. Gue Kezira, dan gue emang kayak gini! " tegas Kezira menunjuk dirinya sendiri, bahwa dia ingin mengatakan kalau dia cinta pada dirinya sendiri.

"Jangan buat kesalah pahaman di mata orang lain Kez! "

"Kesalah pahaman apa? "

"Itu nyata, gue emang bikin mereka masuk ke Rumah Sakit! "

"Tapi kenapa? "

"Karena gue monster! "

Amazon mencengkram kedua tangan Kezira. "Gue yakin lo bukan orang kayak gitu! "

"Jangan percaya sama orang, apalagi percaya sama orang yang udah jelas kesalahannya. " ujar Kezira menepiskan tangan Amazon sebelum ia pergi.

Setelah kejadian tersebut, Amazon memutuskan untuk kembali ke barisannya. Akhirnya upacara sudah di laksanakan, semua murid kembali ke kelas sebelum bel berbunyi. Namun ada juga yang menyimpang, mereka malah pergi ke kantin. Bukan kantin sekolah, melainkan warung yang berada di depan gerbang, seperti warung yang menyediakan kopi dan gorengan.

Amazon hanya melihat sekilas salah satu cowok yang berkerumun di warung tersebut adalah Devon.

"Zon, liat apaan sih? " tanya Gerin merangkul pundaknya.

"Itu warung apaan sih? " tanya Gerin, dan Ando menjawabnya.

"Warung Bi Muna. Janda cantik yang bokongnya semok kayak gitar Spanyol."

"Tapi kenapa mereka pada di sana? Kan di sini ada kantin juga? "

"Biasalah, kan di kantin enggak jualan kopi item. Jadi mereka cari di sana sekalian cuci mata. Tapi ya yang lebih menantangnya mereka sering ngerokok di sana, bukan itu aja sih. Masih banyak lagi, dan dulu juga si Kezira selalu makan di sana. "

"Kezira? "

"Iya, cewek yang lo belain mati-matian tadi. "

"Tapi anehnya pas lo enggak sekolah, tumbenan si Kezira makan di kantin. Kesambet apaan dah? "

"Iya, kita juga minta izin duduk ya kan? Biasanya dia marah, tapi dia malah pergi gitu aja. "

"Tuhkan, apa gue bilang. Kalau si Kezira itu bukan orang jahat! "

"Mau sampai kapan lo belain orang itu? " tanya Kekey yang berjalan di belakang mereka.

"Sampai gue mati! " tegas Amazon.

Kekey berdecak sebal. "Lo jangan buta karena cinta, kalau lo sekolah di sini sejak dulu mungkin lo enggak bakalan bela dia sampai segitunya. "

"Bener tuh Zon, dengerin Mak Kekey," ujar Sesil dengan mulut melumat permen lolipop.

"Mau.. "rengek Gerin.

"Ada! Tada..." kedua orang ini memang memiliki kelakuan dan sifat yang sama, siapa lagi kalau bukan Sesil dan Gerin.

"Yeyy! "

"Berasa lagi jagain anak gue, "cibir Anda menyenggol Amazon yang tengah menggaruk belakang kepalanya, aneh melihat pemandangan di sampingnya.

"Sama. "

Setibanya mereka di kelas, Amazon melihat Kezira yang tengah terlingkup tidur di bangkunya.

Amazon juga duduk, ia membuka ranselnya dan mengeluarkan kotak makanan berwarna pink.

"Makan, " Amazon meletakkan kotak makanan tersebut di bangku Kezira.

Kezira yang tertidur seketika terbangun mencium wangi masakan di dalam kotak makanan tersebut.

"Enggak, " tolaknya berbohong, padahal perut dia sudah tidak bisa berbohong. Kezira sangat lapar karena tidak sarapan pagi.

Kezira kesal, ia bangkit untuk membuang kotak makanan itu ke tempat sampah di dekat pintu kelas.

Sebelum kotak itu benar-benar di masukkan, Amazon langsung menghentikannya.

"Itu dari Mamah, setidaknya hormati," ujar Amazon. Tangan Kezira yang hampir menjatuhkan kotak makan itu malah kembali ia mundurkan. Terpaksa dia harus mengurungkan niatnya, karena yang memasak makanan itu adalah seorang Ibu.

"Kenapa enggak anaknya aja? Nih! " Kezira melemparkan kotak makan itu tepat di hadapan Amazon.

"Sopan dikitlah Kez! " teriak Ando melirik Kezira dengan mata tidak suka.

"Kalau lo mau ambil aja jangan sok merhatiin gitu! "

"Kelakuan lo ya! " ancam Kekey beranjak dari duduk.

"Apa? "

"Kenapa sih kepala sekolah enggak ngeluarin lo dari sini? Kesel gue sama kelakuan lo! " ujar murid yang lain, dan akhirnya semua murid mengata-ngatai Kezira.

"Siapa lo? " tanya Kezira dengan tawa nyelenehnya.

"Ups! Gue lupa kalau lo anak dari pemilik sekolah ini, jadi enggak heran kalau lo masih di sini. Maaf gue lurusin, keponakan. Karena lo aja enggak di akuin sama kedua orangtua lo! " pekik salah seorang cewek yang mulutnya lemes.

Oke, kalau menyangkut orangtua Kezira tidak bisa memaafkan orang tersebut. Memang, dia hanya seorang anak yang di buang. Tapi dia juga punya hati jika harus di kata-katai seperti itu.

"Sialan! " pekik Kezira, dia sudah berusaha tenang namun kali ini masalahnya lain lagi.

"SINI LO! " teriak Kezira dengan keras.

Kezira menjambak rambut cewek itu dengan keras, menariknya sampai cewek itu berteriak kesakitan meminta pertolongan.

Semuanya berusaha menyudahi hal yang akan berakibat fatal. Sudah, kemarahan Kezira sudah tidak terbendung lagi. Ia paling benci dengan nama orangtua dan anak yang di buang. Memangnya sehina itukah Kezira? Anak buangan! Hahaha itu memang benar.

"SINI! " Amazon berusaha melepaskan cengkraman tangan Kezira, tapi dia sendiri malah terpental membentur meja karena Kezira mendorongnya keras.

"Jangan ikut campur! " tegas Kezira dengan mata berapi-api.