DEG!
Walaupun ini bukanlah ucapan cinta pertama yang Dev ucapkan kepada Lidya, tapi jantung Lidya masih tidak bisa berkompromi. Jantung Lidya masih berdetak kencang. Banyak kupu-kupu yang terbang di perut Lidya. Pipi Lidya merona hebat.
"Aku juga sayang sama kamu, Dev." Sangat, bahkan Lidya sangat menyayangi Dev.
"Mau ke rumahku? Orang tuaku penasaran sama calon menantu."
Pipi Lidya memerah mendengar ajakan dari Dev. Apa-apaan ini? Mengapa Dev jadi manis sekali? Mengapa Dev jadi seperti serius dengannya sampai mengenalkannya pada orang tua?
Tubuh Lidya masih tidak merespon apapun. Ia bingung setengah mati, pasalnya ia tidak pernah bertemu dengan orang tua dari mantan-mantannya yang dulu. Ia takut jika orang tua Dev tidak suka padanya, ia takut jika orang tua Dev memandangnya sebelah mata.