"Lidya berangkat dulu ya, Mah." Lidya berpamitan pada Ester, mamahnya. Gadis itu mengecup tangan mamahnya juga saat berpamitan.
"Hati-hati, Sayang."
Lidya mengangguk sambil berjalan keluar rumah. Terlihat jelas mobil silver yang mungkin sudah menunggunya lama, dengan cekatan Lidya langsung berlari menghampiri mobil itu.
"Hai, Dev!" sapa Lidya sambil membuka pintu mobil dan memasuki mobil tersebut.
"Hai, Lid! Mau berangkat sekarang?" tanya Dev kepada Lidya.
Lidya menjawab, "Boleh deh, keburu malem soalnya."
Dev menarik gas mobilnya, melajukan mobil tersebut dan membuat mobil tersebut menyatu dengan jalanan ibu kota. "Ke kafe biasa, ya? Aku juga tadi abis dari sana," ajak Dev sambil melihat raut wajah Lidya dan menunggu jawaban gadis itu.
Lidya mengangguk singkat. "Oke."
Mendapatkan persetujuan dari Lidya, Dev semakin meningkatkan kecepatan mobilnya menuju kafe, ia bolak-balik melihat ke arah Lidya, memastikan bahwa Lidya baik-baik saja atau tidak.
