PRANG!!!
Lagi-lagi Lidya terbangun dari tidurnya saat mendengar suara pecahan benda yang sengaja dibanting oleh seseorang, pasti mamahnya. Ia juga mendengar pertengkaran itu lagi.
"KAMU ITU BISA GAK SIH JANGAN SELINGKUH MULU KERJAANNYA! AKU CAPEK, VAN! AKU CAPEK KAMU DUAKAN TERUS! AKU CAPEK DISAKITIN TERUS! KAMU ABIS AJAK JALAN CEWEK BARU LAGI, KAN? KE MALL SAMPAI BELIIN BANYAK BELANJAAN SAMA PEREMPUAN ITU? SEDANGKAN AKU MATI-MATIAN UNTUK KERJA KERAS KARENA KAMU GAK KASIH NAFKAH KE AKU. KAMU ITU MENELANTARKAN AKU SAMA LIDYA, VAN! SADAR!"
Lidya kaget saat mendengar perkataan mamahnya. Jadi mamahnya bekerja siang dan malam hanya untuk membiayai hidupnya dan hidup Lidya? Karena papah tak pernah memberikan nafkah lagi?
Benar-benar brengsek papahnya. Jika ada kata yang lebih tinggi dari brengsek pasti Lidya sebut itu papahnya. Seenaknya papah membelanjakan banyak wanita sedangkan istri dan anaknya tak pernah diberikan nafkah. Brengsek!