"AGNES!"
PLAKK!!!
Suara bertemunya telapak tangan dengan pipi terdengar kencang, membuat semua pasang mata menatap kaget.
Agnes tersenyum getir, untuk ketiga kalinya Daniel menampar Agnes di depan semua orang. Untuk ketiga kalinya Daniel menjadi lelaki yang Agnes benci. Agnes tidak akan pernah mau memaafkan Daniel lagi.
Daniel mendekati Jesi dan memeriksa keadaan gadis itu. "Kamu gapapa 'kan, Sayang?" tanya Daniel memastikan.
"Kakiku sakit banget kebentur meja." Jesi nampak menahan rasa sakit di kakinya.
"Lo itu emang cewek gak punya hati ya, Nes! Emang cewek gak punya perasaan. Gue tau kalau lo sakit hati karena kemarin lo gak diizinin Jesi buat nebeng, kan? Tapi lo malah bales Jesi kaya gini? Sampah!" Daniel memberikan kalimat sarkas kepada Agnes.
