"Gak ada alasan, Vi. Cuma menurut gue lo pemberani kepada siapapun," ujar Darren mengatakan yang sejujurnya.
Ya, Via memanglah pemberani, ia berani terhadap siapapun.
"Jadi?" tanya Via penasaran.
"Semua ada di tangan lo, kalau lo mau jatuh cinta sama gue, kita bisa awali semuanya. Lo mau jadi apa? Pacar? Atau kita deket aja dulu? Gue siap atas semua keputusan yang lo ambil. Kalau lo mau menjauh dari gue juga gue terima, Vi."
Via merasa tak enak kepada Darren, entah mengapa. Ia tak tahu bagaimana perasaannya terhadap pria seumuran dengannya yang berada tepat di hadapannya. Apakah Via jatuh cinta? Atau malah biasa saja? Beritahu Via, Tuhan. Beritahu Via bagaimana rasanya jatuh cinta.
Via menjawab, "Gue harus pikir dulu, gue gak tau langkah apa yang akan gue ambil. Sorry ya, Ren."
