TENG TONG!
Lidya memencet bel rumah Agnes dengan hati-hati. Berharap bahwa akan ada seseorang yang membukakannya pintu untuk masuk, ia tak tahu harus ke mana lagi.
Nayra yang mendengarkan bel rumah dipencet pada tengah malam ini langsung terbangun, ia melihat jam yang berada di nakas, jam dua lebih lima belas malam. Wanita itu bimbang antara harus membukakan pintu atau tidak. Ia takut ada orang macam-macam yang berada di depan rumahnya, di sisi lain juga ia takut bahwa orang tersebut tengah membutuhkan bantuannya.
Nayra akhirnya menepuk pundak Zayd dengan kencang. "Zayd! Bangun Zayd! Sayang!" panggil Nayra sambil menggoyangkan tubuh Zayd.
"Hm? Kenapa?" tanya Zayd dengan muka bantalnya.
"Ada yang pencet bel di depan, mau aku buka tapi takut kalau itu orang jahat, mau gak dibuka tapi takut dia butuh bantuan kita, ayo temenin buka pintu," pinta Nayra pada suaminya itu.
Zayd yang mendengar ucapan Nayra pun langsung terbangun dan merapikan pakaian tidurnya. "Ayo!"