"Gimana hari ini? Udah bahagia saat sama aku belum? Gimana kafe dan pasar malemnya? Bisa buat bahagia, kan?" tanya Dev saat mengantar Lidya pulang tepat pukul sepuluh malam.
Lidya tersenyum simpul dan mengangguk. "Sangat buat aku bahagia. Kafe dan pasar malam serta bianglala membuat aku lebih bersyukur dan harus menjalani hidup layaknya yang diatur oleh Sang Kuasa. Kamu emang paling bisa buat aku bahagia deh, Dev. Kamu emang paling bisa buat aku merasakan apa itu cinta, dan segalanya. Kamu itu emang malaikat yang Tuhan kirimkan untuk aku."
"Jauh lebih baik daripada malaikat, aku ini sayapmu, aku ini akan mengantarkan kamu ke manapun. Aku ini akan membuat kamu menjadi peri yang periang. Aku ini yang akan membuat kamu terbang ke awan. Besok mau aku jemput, Tuan Putri?"
"Boleh deh," jawab Lidya menerima tawaran Dev, bisa hemat bensin, hemat tenaga, dan bisa pamer kemesraan ke Via pastinya.